SAMPIT – Kalangan anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) sangat menyayangkan sampai saat ini masih ada 13 formasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kotim, belum ada peminatnya. Formasi itu terdiri dari tujuh di antaranya adalah guru SDN, kemudian dokter spesialis dan dokter gigi.
Menurut Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Badriansyah, dalam hal ini Pemkab Kotim harus ada solusinya. Jangan sampai peluang tersebut terbuang sia-sia. Pemkab harus berkoordinasi lagi dengan pihak kecamatan dan desa-desa di Kotim supaya formasi yang tidak ada peminat itu bisa terisi.
“Kami menyarankan kepada pemerintah daerah terutama Badan Kepegawaian Daerah Kotim supaya sesegera mungkin mencari solusi. Misalnya dengan memperpanjang batas waktu pendaftaran CPNS tahun ini, terutama untuk formasi yang masih kosong pelamarnya,” harap Badriansyah di Sampit, Rabu (27/11/2019).
Pemerintah daerah, lanjutnya, bisa berkoordinasi ke pemerintahan desa yang ada formasi guru SDN tersebut. Siapa tahu ada anak-anak muda di pedalaman Kotim yang mau dan berminat. Mereka harus didorong, supaya mau berkarya di kampung asalnya, dengan cara menjadi CPNS.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kotim, Arang Arianto, membenarkan ada 13 formasi penerimaan CPNS di Kotim 2019 yang tidak ada peminatnya hingga waktu pendaftaran ditutup pada Senin (25/11/2019) lalu.
“Ada 13 formasi yang tidak ada pendaftarnya, yaitu tujuh formasi guru SD, sisanya dokter spesialis dan dokter gigi,” kata Alang Arianto di Sampit, Rabu.
Pihaknya menduga, 13 formasi yang tidak terisi itu lantaran lokasi tugasnya di pelosok Kabupaten Kotim, seperti di Kecamatan Tualan Hulu dan lainnya. Formasi CPNS ini sudah diumumkan secara lengkap, termasuk instansi dan lokasi tugas bagi lulus di formasi itu nantinya.(red)
Komentar