64 Juta UMKM Harus Memiliki Perbedaan dan Keunikan

PALANGKA RAYA, inikalteng – Sebanyak sekitar 64 juta UMKM di Indonesia, harus memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri. Hal tersebut muncul dalam Penyelenggaraan Kelas Klinik Bisnis telah berlangsung pada tahapan selanjutnya, yang mengangkat tema ‘Pentingnya Branding dan Desain Kemasan untuk UMKM’.

CEO Klinik Bisnis Monica Putri Rasyid, dalam sambutannya pada kegiatan Kelas Klinik Bisnis secara virtual, Selasa (6/4/2021), menuturkan, kondisi saat ini adalah kesempatan untuk berjuang lebih keras dan bertindak lebih kreatif.

My Rule, is always reflect, analyze, create strategy and execute. Melalui Kelas Klinik Bisnis, ayo bersama kita berjuang dan mengambil tindakan,” tegas alumni Bond University ini.

Baca Juga :  Panitia Tata Batas Kawasan Hutan Lamandau Gelar Rapat

Sementara Nia Nurdiansyah selaku narasumber pada kegiatan Kelas Klinik Bisnis, menerangkan pentingnya branding di tengah kontestasi antar pelaku UMKM. Selain itu, UMKM mengambil porsi besar dalam menyumbangkan produk domestik bruto sebuah negara.

“Ada 64 juta pegiat UMKM, angka ini mencapai 99,9 persen dari seluruh usaha yang beroperasi di Indonesia. Maka dari itu, kawan-kawan UMKM perlu memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri,” sebut Pegiat UMKM dari Semarang ini.

Nia yang juga Facilitator Women Will Semarang ini, menerangkan pentingnya para pegiat UMKM untuk menyadari nilai atau karakter dari produk yang diperjualbelikan. Karakter yang dibangun, berhubungan erat dengan branding yang akan menjadi identitas produk jualan.

Baca Juga :  Fasilitas SMP Satap 2 Katingan Hulu Memprihatinkan

“Dengan adanya karakter sebagai identitas, kita mengenali keunikan daripada produk yang kita jual. Untuk kemudian, menentukan branding yang cocok untuk sebuah produk,” kata Relawan Kominfo TIK ini.

Menurutnya, ada beberapa kriteria yang dilakukan dalam menentukan branding dalam sebuah produk pembeda dan presepsi yang hendak dikenali. Di lain sisi penting untuk mengenali target pasar dari produk yang dijual, dengan mempertimbangkan faktor keamanan, estetika, nilai ekonomi, serta ergonomis maupun bahasa komunikasi dan promosi.

Kesempatan yang sama, Koordinator Divisi PSDM, Robbi Guntara, menyebutkan, branding mengambil peranan penting bagi pegiat UMKM. “Tentu bila saya atau kita membeli produk jualan, kemasan adalah hal pertama yang kita lihat. Ekspresi kemasan, memberikan daya tarik bagi kita untuk membelinya atau tidak,” imbuh Alumni FISIP Universitas Palangka Raya ini.

Baca Juga :  Nanang Suriansyah Rangkul Pengajian Al - Hidayah Katingan Menangkan Sugianto – Edy

Kesempatan berbeda, Humas Klinik Bisnis Meliyanti, mengungkapkan, dalam menjaring pangsa pasar dan konsumen, memang sudah selayaknya para pelaku usaha lebih memahami strategi dalam menentukan kemasan sebuah produk.

“Kemasan sebuah produk yang baik, menimbulkan efek ketertarikan bagi konsumen. Kemasanpun menjadi reputasi dari sebuah produk dengan karakter yang dibangun,” tutup Mahasiswa IAIN Palangka Raya ini. (red2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA