Eh jangan begitu . . . kata orang tua dulu, PAMALI!
Sebuah peringatan yang cukup familiar di telinga masyarakat Indonesia. Apa sih itu pamali?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pamali adalah pantangan atau larangan berdasarkan kebiasaan dan adat masyarakat setempat. Perilaku pamali dipercaya dapat mendatangkan kesialan dalam hal kesehatan, keselamatan, rezeki, dan sebagainya.
Di Kalimantan, keyakinan masyarakat setempat terhadap pamali masih kental diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Itu tidak lain karena rasa hormat terhadap roh leluhur yang masih terjaga hingga saat ini.
Nah, untuk menambah wawasan para pembaca! Berikut ini penulis bagikan tujuh dari puluhan perilaku pamali yang dipercaya orang Kalimantan!
1.Pamali menolak makanan yang ditawarkan
Kepuhunan adalah kata yang dapat menggambarkan situasi tersebut. Orang Kalimantan percaya akan tertimpa musibah jika menolak makanan yang telah ditawarkan orang lain. Sebagian besar musibah yang dimaksud adalah kecelakaan. Untuk menangkal itu semua, Anda wajib mencicipi makanan tersebut. Adapun cara lain adalah dengan menjilat ujung jari dan menyentuhkannya pada leher.
Namun kasus paling berat terjadi ketika Anda menolak kopi. Mau tidak mau, Anda wajib mencicipinya sedikit atau meminumnya. Orang Kalimantan percaya menolak kopi akan mendatangkan sesuatu yang mendekati kematian. Oleh sebab itu, jangan sesekali melanggar hal ini, apalagi ketika Anda akan melakukan perjalanan.
2.Pamali minum kopi yang diberikan orang lain sampai habis
Kopi memang minuman yang nikmat! Namun, jika Anda disuguhkan kopi oleh orang asing atau baru dikenal, sebaiknya jangan sampai menghabiskannya. Sisakanlah kopi itu sedikit agar mencegah sesuatu yang tidak diinginkan. Konon katanya, hal itu dilakukan untuk menghindari guna-guna atau ilmu hitam. Orang Kalimantan percaya bahwa pihak jahat biasanya menjadikan makanan sebagai media penyebaran ilmu hitam.
Namun, ada juga orang Kalimantan percaya kalau perilaku pamali ini tidak terbatas untuk kopi saja, bahkan semua makanan yang diberikan orang lain memiliki kemungkinan yang sama.
3.Pamali berkata tidak sopan tentang sandung
Sandung adalah tempat penyimpan tulang belulang leluhur atau nenek moyang suku Dayak melalui Upacara Tiwah. Tradisi ini sejak lama biasanya dilakukan oleh suku Dayak yang beragama Hindu Kaharingan.
Berkata tidak sopan tentang sandung akan mendatangkan kesialan. Tidak sampai disitu, roh-roh gaib dipercaya akan mendatangi Anda untuk memberikan teguran.
Pamali ini juga berlaku untuk makam, patung, dan tempat keramat suku Dayak lainnya. Jadi, jangan macam-macam ya! Disenggol sedikit sama roh penjaga, auto sakit berhari-hari loh…
4.Pamali membawa ketan atau telur rebus melewati tempat sunyi
Beberapa makanan memang punya pantangan jika dibawa memasuki tempat sunyi dan angker. Orang kalimantan percaya ketika melakukan perjalanan jauh dan anda tidak sadar membawa ketan masak atau telur rebus, bersiaplah untuk diikuti oleh makhluk gaib penunggu sekitar.
Dalam tradisi banjar di Kalimantan Selatan, ketan dianggap menjadi makanan penghubung dengan dunia gaib. Dalam cerita rakyat masyarakat banjar berjudul “Macan Pajadian”, diceritakan kalau kue yang dibawa oleh siluman macan adalah kue ketan. Sehingga masyarakat Kalimantan Selatan percaya membawa ketan melewati hutan akan mengundang siluman macam.
Sedangkan untuk telur rebus sendiri, Anda harus memecahkan cangkang dari telur tersebut. Itu dilakukan agar terhindar dari celaka karena diikuti makhluk gaib.
Kepercayaan lainnya juga menyarankan membawa daun hidup yang baru dipetik dan menyelipkannya di antara tas bawaan. Menurut keyakinan orang Kalimantan, membawa daun hidup dalam perjalanan berfungsi untuk “mendinginkan” sehingga dapat terhindar dari mara bahaya.
Komentar