Arief Budiatmo: Beliau Layak Jadi Gubernur Kalteng
PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Tokoh Jawa di Kalimantan Tengah (Kalteng) Arief Budiatmo, mengharapkan masyarakat Jawa yang berada di provinsi ini tidak terjebak politik uang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang. Pilihlah sosok calon pemimpin yang mumpuni dan mampu membawa provinsi ini sebagus mungkin.
“Untuk saudaraku, dulurku masyarakat Jawa khususnya yang ada di Pakuwojo, saya ajak memilih pemimpin yang berpengalaman dan mampu membangun daerah,” kata Arief di Palangka Raya, Rabu (3/5/2023).
Dewan Penasehat Paguyuban Kulowargo Wong Jowo (Pakuwojo) Kalteng ini menyebut, pentingnya mendukung sosok calon pemimpin berpengalaman tidak lepas dari percepatan pembangunan daerah yang terukur dan sesuai tuntunan zaman. “Apalagi Kalteng inikan ketiban untung karena berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara. Tapi di balik itu semua, ada tuntutan yang menjadi pekerjaan pemimpin daerah untuk mengimbangi pembangunan,” ucapnya.
Terkait sosok calon pemimpin, dia menegaskan bahwa figur Ir H Abdul Razak merupakan orang yang saat ini dianggap tepat, baik dari sisi pengalaman dan kemampuannya di bidang birokrasi, politik dan juga kemasyarakatan. “Dengan pengalaman yang dimilikinya, saya menilai Pak Abdul Razak sudah pantas menjadi Gubernur Kalimantan Tengah periode selanjutnya,” imbuh Arief.
Menurutnya, saat ini Abdul Razak hanya butuh kesempatan, kepercayaan serta dukungan dari masyarakat untuk bisa memimpin provinsi ini. Sosok Abdul Razak, tidak perlu diragukan lagi oleh masyarakat, tidak terkecuali orang-orang Jawa yang sudah menetap di Kalteng dan memiliki hak pilih.
Selain memiliki pengalaman yang luas sebagai modal seorang pemimpin membangun daerah, Abdul Razak dianggap sosok yang mampu mengayomi seluruh elemen masyarakat Kalteng yang terdiri dari berbagai macam latar belakang.
“Dari seluruh masyarakat di Kalteng, diperkirakan 34 persennya orang Jawa. Nah ini menandakan bahwa Kalteng ini homogen, yang tentunya kita memerlukan pemimpin yang mampu mengayomi seperti Pak Abdul Razak,” pungkas Arief Budiatmo. (nl/red1)