KUALA KURUN, inikalteng.com – Bupati Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Jaya Samaya Monong menyatakan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan angka prevalensi stunting mengalami penurunan sebesar 17,8 persen dari tahun sebelumnya.
“Dengan kerjasama ini, saya akui angka stunting 2022 turun 17,8 persen bila dibandingkan tahun 2021 mencapai 35,9 persen,” sebut Jaya Samaya Monong di Kuala Kurun, Rabu (8/2/2023).
Walaupun ada penurunan angka stunting, lanjut Jaya, harus tetap ada percepatan penurunan lebih signifikan lagi. Kalau dilihat dari potensi yang ada dan kerja sama semua pihak sudah baik.
Ia mengatakan publikasi stunting sebagai langkah penting untuk menyampaikan data prevalensi kekerdilan pada skala layanan puskesmas, kecamatan, kelurahan hingga desa.
Jaya menyebut hasil publikasi stunting ini akan menjadi bahan evaluasi intervensi yang telah dilaksanakan. Substansi masalah stunting ini bukan tinggi atau rendahnya badan, namun menciptakan kecerdasan sejak anak baru lahir.
Persoalan stunting ini agar menjadi perhatian bersama, baik lintas sektor terkait, dan perangkat daerah setempat. Apabila produktivitas masyarakat meningkat, maka akan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan.
“Saya ingin tahun 2024 angka stunting di Gumas ini bisa turun lebih baik lagi. Penanganan stunting ini perlu sebuah kolaborasi bersama. Tidak hanya peran pemerintah saja, namun para tokoh agama, adat, dan masyarakat bisa terlibat,” kata Jaya.(hy/red4)