SAMPIT – Rapat pembahasan anggaran antara Tim Anggaran Legislatif dan Eksekutif, akhirnya menetapkan defisit APBD 2020 Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sebesar 4,48 persen. Angka ini diperoleh setelah diminimalisir dari yang sebelumnya sempat diasumsikan sebesar 10 persen.
“Alhamdulillah bisa lebih diminimalisir setelah pembahasan dengan tim anggaran,” jelas Wakil Ketua DPRD Kotim H Rudianur di Sampit, Selasa (26/11/2019).
Defisit sebesar itu, lanjut Rudianur, sebenarnya cukup berat. Untuk mengatasinya, Pemkab Kotim harus mengerakkan semua Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOKD) jajarannya supaya bekerja maksimal. Terutama dinas-dinas yang berpeluang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kotim.
“Kita minta di APBD Perubahan nantinya, PAD kita bisa meningkat. Sehingga defisit bisa ditekan seminimal mungkin,” katanya.
Sementara, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, H Halikinor, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin supaya defisit APBD Kotim tidak terlalu besar, dan proyek multiyears pun bisa terpenuhi.
“Mungkin dalam APBD Perubahan tahun 2020 pun akan terjadi, entah itu naik atau turun. Yang pasti akan ada perubahan. Karena kita bisa melihat ada sumber-sumber pendanaan dari SOPD. Itu yang kita gerakkan untuk mencari atau meningkatkan PAD Kotim,” jelasnya.
Halikinor meminta semua pijak jangan dulu berasumsi di APBD Perubahan. Karena bisa saja naik, tergantung dari situasi dan kondisinya. “Nanti saya sendiri yang akan turun ke SOPD untuk membantu mencari potensi PAD kita, dan semuanya akan saya gerakkan,” pungkas Sekda Kotim.(red)
Komentar