TAMIANG LAYANG, inikalteng.com – Wakil Bupati (Wabup) Barito Timur (Bartim) Habib Said Abdul Saleh, meminta petugas yang terdiri dari pendamping, kader, serta tenaga kesehatan di masing-masing kecamatan, kelurahan, dan desa di wilayah setempat, bisa memantau terpenuhinya asupan gizi ibu hamil (Bumil).
“Itu untuk menekan terjadinya risiko Stunting, yang saat ini gencar dilakukan pemerintah pusat hingga daerah. Mudahan warga di sepuluh kecamatan di Kabupaten Bartim bisa lebih sejahtera dan tidak ditemukan kasus Stunting, dengan terpantau ibu hamil yang kurang gizi,” ucap Habib Said Abdul Saleh, kepada wartawan, di Aula Dinas Pertanian Bartim, belum lama tadi.
Dia, menambahkan, dalam kegiatan pertemuan diskusi panel dan manajemen audit kasus yang diselenggarakan, mengemuka berbagai penyebab terjadinya Stunting. Sejumlah faktor, antara lain kurangnya asupan gizi Bumil, hendaknya bisa ditindaklanjuti dengan memenuhi makanan tambahan.
“Jika ada terdeteksi ibu hamil kurang gizi bisa kembali didatangi, dan disampaikan kepada tim teknis supaya dicarikan solusi bersama,” katanya.
Dijelaskan, audit kasus Stunting sebagai prioritas nasional. Fungsinya strategis guna mengidentifikasi risiko dan penyebab dengan kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, Bumil, baduta atau balita.
Adapun Audit Kasus Stunting yang akan dilaksanakan di Bartim pada 2022, dilakukan untuk empat wilayah sasaran. Wilayah sasaran dimaksud, yakni Kecamatan Patengkep Tutui, Awang, Pematang Karau, dan Paju Epat. (ae/red2)