Crypto adalah mata uang digital yang dijamin keamanannya oleh teknologi kriptografi sehingga tidak dapat dipalsukan atau digandakan. Biasanya, koin crypto selalu dihubungkan dengan beberapa proyek digital di masa depan.
Namun, karena fluktuasi nilai crypto yang naik turun dengan tajam, sebagian orang masih ragu untuk berinvestasi di sana. Selain itu, Anda tidak akan mengenal batas maksimal penurunan harga (ARB) dan batas maks. kenaikan harga (ARA) seperti halnya di saham.
Anda wajib memiliki alasan yang matang mengapa memilih crypto untuk tujuan investasi. Jujur saja, rata-rata rencana investasi jangka panjang adalah lebih dari 5 tahun. Sanggupkah Anda menunggu selama itu dengan segala resiko yang ada? Bagaimana jika ternyata itu adalah koin penipuan?
Oleh karena itu, silahkan memilih aset crypto untuk investasi yang baik dan benar berdasarkan pertimbangan di bawah ini!
1. Visi dan Proyek Jangka Panjang
Visi dan proyek adalah hal mendasar yang Anda wajib perhatikan sebelum berinvestasi pada sebuah koin crypto. Lihat apakah mereka memiliki visi yang besar dan kuat terhadap proyek mereka di masa depan.
Anda adalah seorang investor disini, putuskan apakah ini proyek untuk 5-10 tahun ke depan yang setimpal untuk uang Anda. Proyek yang besar biasanya berbanding lurus dengan ambisi pendirinya. Dengan syarat, proyek itu harus masuk akal. Hindari berinvestasi pada koin dengan proyek jangka pendek.
Contoh dengan adanya Metaverse dan NFT. Anda boleh mempertimbangkan berinvestasi pada beberapa koin yang berhubungan dengan mereka. Selain itu, Anda juga dapat mencari informasi lengkap koin Anda lewat situs coinmarketcap.com.
2. Teknologi
Cari tahu teknologi di balik pengembangan koin yang akan Anda investasikan. Semakin canggih teknologi yang ditawarkan, maka semakin yakin Anda berinvestasi di sana.
Contohnya seperti Ethereum yang menawarkan teknologi Smart Contract. Dimana teknologi ini membantu menyederhanakan proses transaksi antar dua pihak dengan aman dan murah tanpa melewati berbagai macam perantara. Smart contract ini berisi sebuah perjanjian antar dua pihak dalam bentuk kode computer yang tidak dapat dicurangi. Penerapannya juga sangat luas seperti dalam urusan finansial, kesehatan, pemerintahan, dan lainnya.
Ada juga teknologi Decentraland dari koin MANA, menawarkan dunia virtual terdesentralisasi yang Anda kenal sekarang dengan nama Metaverse. Di sana Anda dapat membeli, membangun, dan menjual aset digital yang dilindungi kepemilikannya oleh NFT.
3. Maksimal Jumlah Pasokan (Max. Supply)
Pilihlah koin dengan maksimal jumlah pasokan (max. supply) yang terbatas, atau paling tidak peredaran pasokan tahunannya dibatasi.
Mengapa? Ilustrasinya begini, sebuah pabrik membuat jam tangan model A hanya 100 buah di dunia (limited edition). Karena jumlah yang terbatas, orang berekspetasi harga jam tangan itu akan terus naik setiap tahun karena kelangkaannya.
Contohnya seperti Bitcoin dan Binance coin yang mempunyai max. supply masing-masing 21 juta BTC dan 200 juta BNB. Adapun Athereum yang max. supply tidak dibatasi, namun dibatasi per tahun sekitar 18 juta ETH.
Bagaimana koin yang peredaraan tak terbatas? Kemungkinan besar akan dianggap tidak berharga karena dapat diproduksi terus menerus secara masif. Contohnya adalah Dogecoin yang dapat diproduksi setiap menit karena tidak terbatas.
4. Komunitas dan Popularitas
Keberhasilan suatu koin crypto juga bergantung dengan kepercayaan dari komunitas. Pilih koin yang mendapat dukungan kuat dari pengikutnya. Itu menandakan antusiasme dan kepercayaan orang terhadap proyek yang dikembangkan lewat koin tersebut. Sehingga berlakulah rumus; Semakin besar suatu komunitas, semakin besar juga nilainya.
Komunitas yang besar akan berbanding lurus dengan popularitas koin di pasar crypto. Orang-orang akan terlihat sering bertransaksi jual beli koin tersebut. Sehingga memudahkan Anda nantinya dalam membeli atau menjual koin Anda. Hindari koin crypto yang sepi peminat, karena akan sulit sekali untuk Anda ketika hendak menjualnya lagi.
5. Pendiri
Anda sebaiknya melihat siapa pendiri koin crypto yang akan Anda beli. Pilihlah koin yang pendirinya berpengalaman dan kompeten di bidang teknologi. Jadi, untuk koin yang tidak tahu pendirinya siapa, artis, atau pun influencer sebaiknya Anda skip aja dulu.
Sebagai contoh, pria pada foto di atas adalah Vitalik Buterin. Ia merupakan pendiri dan penemu dari Athereum. Buterin adalah seorang programmer Rusia-Kanada dan dikenal jenius dalam bidangnya.
6. Riwayat Harga
Pilihlah koin crypto yang menunjukan peningkatan harga secara bertahap setiap tahunnya. Perhatikan riwayat harga koin dari awal rilis sampai sekarang, apakah cenderung naik atau malah turun?
Hindari koin yang tidak jelas arah harganya, apalagi kalau terus menurun. Pada saat menganalisa nanti, Anda mungkin akan menemukan koin yang turun naik secara ekstrim tanpa penyebab yang jelas. Itu adalah salah satu indikator dari koin yang Anda harus jauhi untuk investasi jangka panjang.
7. Memantau Perkembangan Pasar Lewat Berita
Anda wajib memantau berita seputar koin yang ingin atau Anda telah investasikan. Carilah sumber terpercaya yang merangkum situasi pasar crypto terupdate. Contohnya seperti situs cryptonews.co.id dan aplikasi CryptoPanic.
Mengapa ini penting? Anda memerlukan informasi untuk mengambil keputusan. Keputusan itu dapat berupa menambah jumlah investasi atau menarik investasi Anda dari koin terkait. Selama pasar crypto masih belum sepenuhnya diterima oleh semua kalangan, tidak ada yang dapat memprediksi berkah atau musibah apa yang akan terjadi.
8. Hindari Koin Meme
Dogecoin dan Shiba Inu adalah contoh dari koin meme paling terkenal. Koin meme adalah aset crypto yang diciptakan dengan tujuan sebagai lelucon. Harga koin ini bersifat mengikuti trends. Misalkan, harganya akan naik jika dipromosikan oleh publik figur. Contohnya, cuitan Elon Musk tentang Dogecoin yang menyebabkan kenaikan harga secara drastis.
Mereka adalah jenis koin yang tidak cocok untuk investasi. Kalau untuk trading dan gambling, itu sepenuhnya urusan Anda. Tidak ada alasan untuk berinvestasi pada koin meme, kecuali Anda memang ingin sekedar “bertaruh”.
9. Diversifikasi Portofolio Crypto
Sama seperti halnya saham, Anda tidak disarankan berinvestasi hanya pada satu jenis koin saja. Pilih beberapa jenis koin yang memenuhi syarat-syarat sebelumnya. Isi portofolio crypto Anda dengan koin-koin yang menjanjikan. Hal ini dimaksudkan agar koin lain dapat memimalisir kerugian di salah satu koin jika memang terjadi.
10. Hindari Menginvestasikan Seluruh Dana di Satu Waktu
Jika Anda punya dana sebesar 10 juta untuk berinvestasi pada koin A. Anda sebaiknya membeli koin A secara bertahap dalam rentang waktu terpisah. Contohnya dengan membeli koin A senilai 2 juta setiap minggu dari dana utuh Anda yang 10 juta.
Tidak mesti sesuai dengan contoh, Anda boleh menentukannya sendiri mau dibagi menjadi berapa. Dengan syarat, lakukanlah di waktu yang agak berjauhan.
Apa gunanya? Metode ini berfungsi mengantisipasi kerugian karena penurunan harga koin di satu waktu. Secara tidak langsung, Anda mencoba menemukan harga idealnya sebuah koin berdasarkan harga rata-rata.
11. Jangan Jadikan Crypto Prioritas Investasi Anda
Anda disarankan untuk tidak sepenuhnya bergantung pada crypto. Menginvestasi semua dana ke crypto bukan tindakan yang bijak. Silahkan bagi juga dana investasi Anda ke beberapa sektor. Contohnya saham, emas, reksadana, dan aset properti.
Sejujurnya, crypto mempunyai profil resiko paling tinggi dibanding instrumen investasi lainnya. Sehingga Anda disarankan memposisikan crypto sebagai prioritas ketiga atau keempat dalam berinvestasi.
Setelah semua tips di atas Anda praktekkan, bersabarlah dengan segala fluktuasi naik turunnya harga koin. Karena ini untuk jangka panjang, Anda tidak perlu melihatnya setiap hari dengan perasaan cemas.
Jika berinvestasi di crypto, pastikan dana yang Anda investasikan adalah uang dingin. Artinya uang yang tidak direncanakan untuk kebutuhan apapun dan siap untuk hilang dalam kemungkinan terburuk. Jangan pernah investasi di crypto jika dana Anda berasal dari uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Semoga informasi ini bermanfaat! Sampai jumpa di artikel berikutnya