Banjir Wilayah Utara Kotim Hambat Peningkatan Ekonomi

SAMPIT, inikalteng.com – Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah, mengingatkan bahwa bencana banjir yang terjadi di wilayah utara Kotim sangat berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut. Pasalnya, segala aktivitas menjadi terkendala, bahkan infrastuktur jalan pun menjadi rusak. Untuk itu, pemerintah daerah harus melakukan kajian dan mempunyai langkah yang jelas untuk mengantisipasinya.

“Semuanya berkaitan, dan dampak banjir ini sangat banyak. Selain mengganggu aktivitas warga, juga merusak infrastuktur jalan baik jalan kecamatan hingga jalan desa. Itu akan berdampak buruk terhadap kehidupan ekonomi masyarakat sehingga sulit berkembang. Harga segala kebutuhan pokokpun bisa menjadi naik,” ujar Juliansyah di Sampit, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga :  Masyarakat Ramai-ramai Tuntut Plasma 20 Persen

Oleh sebab itu, tambahnya, pemerintah daerah harus benar-benar melakukan kajian langsung mengenai apa penyebab banjir tersebut. Karena dulunya tidak pernah sampai separah itu. Kini, hampir semua wilayah utara Kotim yakni Kecamatan Antang Kalang, Kecamatan Bukit Sentuai, Kecamatan Mentaya Hulu tergenang banjir. Bahkan beberapa wilayah lainnya bakal menyusul jika hujan turus turun, dan tidak menutup kemungkinan bencana banjir ini akan lebih meluas lagi.

Baca Juga :  Frekuensi Penerbangan di Sampit Harus Ada Penambahan

“Banjir meman setiap tahun terjadi. Namun herannya yang biasanya tidak tinggi, sekarang airnya sangat tinggi, dan banyak rumah warga yang terendam. Karena itu, saya ingatkan kepada masyarakat yang mempunyai usaha tambak ikan, sebaiknya lebih waspada, pantau terus,” ujar Juliansyah.

Lebih lanjut Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, sejauh ini upaya pemerintau daerah cukup tanggap dalam menyalurkan bantuan kepada para korban banjir. Namun sangat disayangkan sampai saat ini belum pernah dilakukan kajian mengenai penyebab banjir, dan langkah-langkah antisipasinya pun belum ada yang nyata dilakukan.

Baca Juga :  SNBP Dibuka, Ini Tips Agar Tak Galau Pilih Jurusan

“Perlu adanya kajian terhadap lingkungan, apakah penyebab banjir ini karena kurang penyerapan air. Karena hutan di wilayah itu harus kita akui sudah sangat kritis dan telah berubah jadi kebun sawit,” imbuh Juliansyah. (ya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA