MUARA TEWEH – Sebagai salah satu kabupaten di Kalteng yang fokus di bidang pertanian, Kabupaten Barito Utara (Barut) berupaya menjadi penghasil jagung terbesar di wilayah Kalteng dan Kalsel. Bahkan kabupaten yang berjuluk Iya Mulik Bengkang Turan ini, juga berupaya menjadi sentra produksi pengolahan jagung.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagperin) Barut Hajrannor, dalam acara Ekspose Laporan Akhir Kajian Kelayakan Pengembangan Sentra Industri Jagung Kabupaten Barut tahun 2019, di Aula Bappedalitbang setempat di Muara Teweh, Rabu (11/12/2019), mengatakan, hasil akhir dari kegiatan yang dilakukan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan keluaran untuk mewujudkan pengembangan sentra industri pengolahan jagung.
Pasalnya sebagaimana program Pemkab yang telah dicanangkan Bupati H Nadalsyah, Barut adalah salah satu penghasil jagung terbesar di Kalimantan. Selain itu dengan meningkatnya produksi di bidang pertanian, khususnya tanaman jagung yang menjadi salah satu primadona, diharapkan menjadi penompang perekonomian masyarakat.
“Cita-cita besar menjadikan Barut penghasil jagung terbesar di wilayah Kalteng dan Kalsel ini, sangat mungkin terwujud. Terbukti, potensi industri di bidang pertanian terutama tanaman jagung, sangat bisa diandalkan,” tegasnya.
Jika hal itu bisa terwujud, lanjut Hajrannor, maka visi dan misi Bupati Barut di bidang pertanian akan menjadi kenyataan. Dengan begitu, akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, Wakil Bupati Barut Sugianto Panala Putra, menuturkan, perkembangan industri nasional yang menjadi salah satu penompang utama ekonomi nasional, tentunya tidak pernah terlepas dari sektor industri yang memang menjadi sektor penghasil devisa utama.
“Sesuai rencana pembangunan industri nasional 2015-2035, visi pembangunan industri nasional adalah Indonesia menjadi negara industri yang tangguh, yakni industri nasional yang kuat, dalam, sehat, dan berkeadilan,” tukasnya. (red)
Komentar