KUALA KURUN – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Gunung Mas, Baryen mengatakan, penanganan jalan dan jembatan yang rusak di kabupaten setempat dilakukan bertahap.
“Masih banyak jalan dan jembatan di Kabupaten Gunung Mas perlu penanganan. Namun tidak bisa ditangani sekaligus, karena keterbatasan anggaran,” kata Baryen, Rabu (27/1/2021).
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas PU, lanjut Baryen, hanya fokus melakukan penanganan beberapa ruas jalan dan jembatan pada tahun anggaran 2021.
Selain melanjukan empat proyek multiyears, peningkatan jalan dalam Kota Kuala Kurun yang rusak juga menjadi perhatian dan penanganan untuk menjamin kepentingan masyarakat akan kelancaran dan keselamatan.
“Sedangkan empat proyek multiyears
yang dilanjutkan pengerjaannya tahun ini, yakni ruas jalan Parempei – Harang Karamat – Bereng Jun, Tumbang Miri – Marikoi, Tumbang Miri – Napoi serta pembangunan Pile Slab Jembatan penghubung Sepang Simin – Sepang Kota,” tutur Baryen.
Sesuai skema yang disiapkan di tahun 2020 dan 2021, anggaran pengerjaan empat proyek multiyears dialokasikan Rp 40 miliar. Semestinya Rp 80 miliar, namun terbatasnya anggaran, maka dipatok Rp 40 miliar.
Penanganan selanjutnya, yakni pembangunan jembatan baru Sei Kahat. Jembatan baru Sei Kahat yang membentang di atas Sungai Kahat, Jalan Sangkurun, Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gumas, tahun ini dibangun dari APBD sebesar Rp 2,3 Miliar.
“Bahan pembangunan jembatan baru Sei Kahat sudah tersedia, seperti girder baja dan bahan lainnya, dan setelah melalui proses pelelangan, pembangunan akan dilakukan awal Mei 2021,” terang Baryen. (red)