Berita
JAKARTA, inikalteng.com – Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan bahwa di Atambua ada RS yang seharusnya 16 dokter tapi hanya dilayani 1 dokter. Dokter tersebut harus melayani tiga kabupaten.
“Datanya jelas kita kekurangan 140 ribu dokter, di Atambua ada satu rumah sakit harusnya ada 16 dokter, ini dokternya hanya 1 orang, dia harus melayani 3 kabupaten, bagaimanapun pemerintah harus ambil tindakan yang darurat dan menurut kami kita harus ambil langkah berani.” kata Prabowo dalam Debat Capres Pemilu 2024 yang digelar KPU, Minggu, 4 Februari 2024.
Benarkah klaim itu?
HASIL CEK FAKTA
Prabowo tidak secara spesifik menyebut nama rumah sakit yang hanya memiliki satu dokter di Atambua. Padahal menurut NTT Media Ekspress, saat ini ada lima rumah sakit di Atambua, Nusa Tenggara Timur yakni RSUD Mgr. Gabriel Manek, RS Katolik Marianum Halilulik, RSU Sito Husada, RS Sumber Kasih Sejati, dan Rumah Sakit Bantuan Milik TNI AD. Seluruh rumah sakit itu memiliki lebih dari 1 satu dokter.
Data Kementrian Kesehatan menyebutkan, di RSUD Mgr.Gabriel Manek terdapat 11 dokter umum, 1 dokter gigi, 3 spesialis penyakit dalam, 3 kesehatan anak, 3 spesialis bedah, 2 spesialis obstetri dan ginekologi.
Dilansir laman RS Marianum Halilulik, pada tahun 2023 terdapat 2 dokter spesialis anak, 1 dokter obgyn, 1 dokter bedah, 4 dokter umum, dan 1 dokter spesialis penyakit dalam.
RSU Sito Husada terdapat 9 dokter spesialis dan 7 dokter umum. Sedangkan RS Sumber Kasih Sejati punya 8 dokter umum, 2 dokter gigi, dan sejumlah dokter spesialis lainnya.
Terakhir untuk Rumah Sakit Bantuan milik TNI AD adalah tergolong rumah sakit tipe D. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomo 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D Pratama, minimal harus memiliki 4 (empat) orang dokter umum dan 1 (satu) orang dokter gigi yang mempunyai surat izin praktik di rumah sakit tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan Fakta Tim Cek Fakta Tempo, klaim Prabowo bahwa di Atambua ada RS yang seharusnya 16 dokter tapi hanya dilayani 1 dokter adalah belum ada bukti. (rls)
Komentar