SAMPIT, inikalteng.com – Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) M Kurniawan Anwar, menilai tingkat kebutuhan secara materil masyarakat selama ini semakin menonjol. Bahkan kebutuhan bahan pokok menjadi dasar untuk mencari beragam celah mendapat keuntungan pundi-pundi uang.
Legislator ini menilai, pengaruh dari inflasi juga dapat menyebabkan banyak korban tenaga kerja di Kotim. Salah satunya terhadap anak-anak, akibat tingginya kebutuhan akan keuntungan dan juga uang itu sendiri.
Untuk itu dia meminta pihak Badan Pusat Statistik atau BPS Kotim agar membuka data statistik tenaga kerja anak di bawah umur sebagai bahan kajian jajarannya di Komisi IV, sekaligus untuk meningkatkan pengawasan terhadap banyak pihak yang diduga sudah melakukan eksploitasi terhadap anak di bawah umur.
“Memang teknis kami di Komisi menyangkut tenaga kerjanya, tetapi untuk anak di bawah umur ini sudah sangat rancu. Kita khawatirnya banyak di perusahaan di Kotim ini yang memperkerjakan anak di bawah umur. Meskipun itu untuk membantu orang tuanya, tetap tidak dibenarkan kalau di lingkungan perusahaan,” jelas Kurniawan di Sampit, Kamis (7/4/2022).
Dia menambahkan, pihak Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang ada di Kotim ini harus benar-benar memperhatikan hal tersebut agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat.
“Artinya, jangan mau ambil risiko, karena memang itu tidak dibenarkan. Kalau itu terjadi, maka jelas akan ada sanksi. Karena untuk mendapatkan ISPO, salah satu syaratnya adalah tidak boleh terjadi adanya eksploitasi terhadap tenaga kerja, apalagi mempekerjakan anak di bawah umur,” tandasnya. (ya/red1)