SAMPIT – Banjir tahunan dipastikan akan terus terjadi di daerah ini di sejumlah wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Titik-titiknya sudah hampir bisa dipastikan, meliputi Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Cempaga Hulu, dan Kecamatan lainnya. Untuk itu, dinilai perlu adanya antisipasi oleh Pemkab Kotim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Salah satunya dengan membangun posko pemantauan pada titik-titik banjir.
“Memang sebelumnya BPBD pernah mewacanakan untuk pembangunan patok debit air sungai di lokasi-lokasi rawan banjir, tetapi dikarenakan ketiadaan anggaran, program tersebut belum bisa dilaksanakan, dalam hal ini kami Komisi III akan terus berupaya mendorong terutama di APBD 2021,” ungkap Anggota DPRD Kotim Riskon Fabiansyah di Sampit, Kamis (24/9/2020).
Legislator Partai Golkar ini menilai perlu juga disiapkan posko titik pantau, yang nantinya bisa dijadikan tempat pengawasan sekaligus gerak cepat bagi BPBD dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat di daerah tersebut.
“Kalau perlu disiapkan posko titik pantau debit air, terutama di titik-titik rawan banjir. Sehingga masyarakat di lokasi rawan banjir bisa waspada sewaktu debit air sungai tinggi. Sedangkan untuk posko titik pantau debit air, belum ada diprogramkan. Itu murni dari kami yang nantinya didasari juga dengan kajian, karena memang perlu. Terutama untuk memaksimalkan pelayanan secara sosial,” katanya.
Menurut Riskon, pihaknya akan menyampaikan pokok pikiran tersebut dan akan membahasnya di internal Komisi III DPRD Kotim, dan akan berkoordinasi dengan BPBD setelah ada kesimpulan.(red)