PALANGKA RAYA – Mewabahnya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) berdampak terhadap melambatnya perekonomian global dan nasional, tidak terkecuali di Provinsi Kalteng. Tercatat ekonomi Kalteng diprakirakan tumbuh pada kisaran 5,6-6,0 persen (yoy), atau melambat dibandingkan prakiraan sebelumnya yang berada pada kisaran 6,0-6,4 persen (yoy), serta capaian 2019 yang tumbuh sebesar 6,16 persen (yoy).
“Dari sisi penawaran, melambatnya ekonomi Kalteng diprakirakan bersumber dari sektor perdagangan, yang terdampak langsung dari menurunnya aktivitas masyarakat di luar rumah,” sebut Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalteng Rihando melalui Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi, BI Kalteng, Yudo Herlambang, langsung melalui media sosial Youtube, kemarin.
Dikatakan, menurunnya aktivitas masyarakat juga memengaruhi penurunan omzet dari sejumlah hotel dan restoran, serta UMKM. Sehingga kinerja pada sektor akomodasi, makanan, dan minuman diprakirakan terkoreksi cukup signifikan dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. Sektor lain yang berpotensi terdampak langsung, yaitu transportasi seiring dengan menurunnya aktivitas perjalanan masyarakat, baik di dalam maupun keluar Kalteng.
Sementara dari sisi permintaan, permintaan domestik diperkirakan mengalami perlambatan, yang disebabkan melemahnya permintaan masyarakat terhadap barang sekunder dan tersier dikala pembatasan aktivitas yang tengah terjadi.
Di samping itu, aktivitas investasi baik yang dilakukan Pemerintah maupun swasta, juga terdampak seiring dengan penundaan proyek dan realokasi anggaran dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
“Dibutuhkan koordinasi, sinergi, dan partisipasi aktif langsung dari masyarakat Kalteng dalam meredam perlambatan ekonomi yang tengah terjadi,” tukasnya.
Bahkan, Pemerintah Kalteng telah menempuh serangkaian kebijakan yang sudah cukup baik untuk memitigasi penyebaran virus, seperti meliburkan sejumlah sekolah, menerapkan skema bekerja dari rumah, dan membatasi jam beroperasi sejumlah perdagangan.
Yudo Herlambang, menambahkan, perlambatan ekonomi merupakan konsekuensi logis dari merebaknya pandemi Covid-19. Namun upaya untuk mencegah penyebaran virus merupakan hal paling prioritas guna memitigasi dampak ekonomi lanjutan, yang dapat terjadi dari merebaknya pandemi ini.
“Partisipasi aktif dan kerjasama dari masyarakat adalah kunci dalam meredam dampak Covid-19 terhadap perekonomian Kalteng,” pungkasnya. (il)