SAMPIT, inikalteng.com – Balapan liar (bali) yang sering terjadi di jalan-jalan raya dalam Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), sepertinya sulit diberantas tanpa dukungan semua pihak. Karena itu, kepada orang tua siswa dan para guru di sekolah diharapkan supaya membimbing anak atau anak didiknya untuk selalu melakukan kegiatan bermanfaat yang bisa menghasilkan nilai positif dan jauh dari kenalan remaja yang merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
“Orang tua siswa dan guru-guru di sekolah harus benar-benar membimbing anaknya atau anak didiknya supaya tidak lagi terlibat dalam balapan liar. Salah satu cara mengurangi ialah membuat mereka memiliki pekerjaan selain bersekolah, misalnya menjadi content creator dan influencer. Selain mengurangi kenalan di jalan raya, mereka juga bisa menghasilkan uang dari pekerjaan mereka sendiri,” ujar anggota DPRD Kotim, Devi di Sampit, Sabtu (12/10/2024).
Dikatakan, banyak content creator atau influencer bahkan youtuber yang kaya raya karena menghasilkan uang dari konten yang mereka buat. Ada banyak bahan yang bisa dijadikan konten, baik itu kegiatan di lingkungan sekolah, hingga kehidupan mereka sehari-hari di rumah. “Anak-anak muda ini perlu arahan dan dukungan dari orang tua dan pihak sekolah. Sehingga mereka bisa berkreasi, asalkan bermanfaat dan bisa menghasilkan uang tentunya,” kata Devi yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kotim ini.
Di era digital yang semakin berkembang pesat, profesi content creator kini menjadi salah satu pekerjaan yang paling diminati, terutama di kalangan generasi muda. Fenomena ini tidak muncul begitu saja. Banyak faktor yang mendorong para milenial dan Gen Z untuk memilih karir sebagai content creator, baik di platform media sosial seperti YouTube, Instagram, TikTok, maupun di blog dan podcast. Profesi content creator begitu menarik bagi generasi muda dan peluang besar yang ditawarkannya.
“Artinya, anak-anak muda sekarang harus bisa memaafkan teknologi di era digital untuk mendapatkan penghasilan sendiri asalkan tidak lupa diri hingga sekolah pun terabaikan,” ujar Devi.
Penulis : Emi
Editor : Ardi