PALANGKA RAYA – Kebakaran yang menimpa warga Flamboyan Bawah, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kamis (23/7/2020) malam, mulai sekitar pukul 20.30 WIB, menyisakan luka dan kesedihan mendalam khususnya bagi para korban. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun kebakaran ini telah menimbulkan kerugian harta benda yang totalnya diperkirakan mencapai sekitar Rp1 miliar lebih.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Palangka Raya melalui Sekretaris HM Setiadi Hidayat MSi mengungkapkan, data sementara yang mereka miliki, kebakaran di Flamboyan Bawah tersebut telah menghanguskan delapan rumah warga, yang rata-rata berkonstruksi kayu.
“Sebanyak delapan rumah ludes terbakar. Rata-rata rumah yang terbakar itu berbahan kayu. Untuk sementara, nilai kerugiannya ditaksir sekitar Rp1 miliar lebih,” kata Setiadi kepada wartawan, Jumat (24/7/2020) pagi.

Disinggung mengenai penyebab terjadinya kebakaran ini, menurut Setiadi, dugaan sementara akibat arus pendek (korsleting listrik). Namun dalam hal ini, untuk lebih pastinya, menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Karena pihaknya dari Dinas Damkar dan Penyelamatan lebih fokus kepada upaya pemadaman api hingga tuntas dan juga membantu menyelamatkan para korban.
Diungkapkan pula, dalam kejadian ini, Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya menurunkan sejumlah truk damkar ditambah bantuan dari Unit Rescue dan BPK Swakarsa. Pihaknya juga mendapat dukungan penuh dari aparat TNI, Polri dan PLN.
Untuk kronologis kejadian, diceritakan, pada sekitar pukul 20.30 WIB, petugas piket Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya menerima telepon laporan terjadinya kebakaran dari masyarakat.
Puluhan petugas Damkar kemudian segera meluncur ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP), dan bergegas melakukan proses pemadaman. Setelah berjuang hingga sekitar pukul 22.30 WIB, barulah api beehasil dipadamkan. Petugas juga memastikan bahwa dalam kebakaran ini tidak ada korban jiwa.
“Memang untuk upaya pemadaman kebakaran kali ini, sangat sulit. Lokasi kebakarannya tidak bisa dijangkau oleh truk dan mobil pemadam. Hanya slang airnya yang bisa kami tarik mendekat. Sumber airnya juga cukup jauh. Tapi kami dari Damkar tetap berupaya maksimal dengan kemampuan yang ada, untuk memadamkan api hingga selesai,” ucap Setiadi.(red)