SAMPIT,inikalteng.com – Pemerintah Prov. Kalteng melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Prov. Kalteng menyelenggarakan Rapat Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto (Konreg PDRB) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023 yang dibuka oleh Kepala Bappedalitbang Kalteng, Leonard S. Ampung, di Palace Ballroom Aquarius Boutique Hotel Sampit, Kotawaringin Timur, Kamis (9/11/2023).
Leonard mengatakan, rapat Konreg PDRB Prov. Kalteng Tahun 2023 merupakan agenda yang strategis dan krusial untuk menyusun perencanaan pembangunan kita ke depan dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi pada periode tertentu sebagai benchmarknya.
“Saya katakan strategis dan krusial, karena bertepatan dengan agenda penting yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota yaitu penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 20 tahun ke depan” kata Leo.
“Disusul dengan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 5 (lima) tahunan sebagai penjabarannya” sambungnya.
Lebih lanjut Leo memaparkan, kinerja perekonomian dalam skala nasional diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB), sementara dalam skala regional diukur dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Melalui PDB maupun PDRB tersebut dapat diketahui nilai produk yang dihasilkan suatu daerah, laju pertumbuhan ekonomi dan struktur perekonomian pada suatu periode.
“Besaran PDRB yang dihasilkan antar daerah sangat beragam, capaian pembangunan antar daerah juga berbeda-beda. Hal ini disebabkan adanya perbedaan potensi sumber daya alam, sarana dan prasarana, ketersediaan modal dan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh daerah” paparnya.
Dari hasil analisis data PDRB Kalteng periode 2018-2022 menunjukkan bahwa terdapat empat sektor basis yang masuk dalam kriteria sektor prospektif yaitu sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Administrasi Pemerintahan Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, serta sektor Jasa Pendidikan.
“Dalam hal ini, sektor Pertambangan dan Penggalian ditentukan sebagai sektor unggulan, sedangkan sektor Pertanian, Kahutanan, dan Perikanan ditentukan sebagai sektor potensial di Kalteng” ucap Leo.
Dijelaskan pula, bahwa struktur pembentuk PDRB Kalteng didominasi oleh sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, khususnya komoditas CPO (perkebunan kelapa sawit), serta sektor Pertambangan dan Penggalian yang sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga dan kebijakan pemerintah, menjadi faktor penentu arah pertumbuhan ekonomi Kalteng Triwulan II 2023.
“Saya harapkan outcomes dari Konreg PDRB ini dapat ditemukan dan diformulasikan dalam bentuk kesepakatan bersama yang akan kita laksanakan dan tindaklanjuti, melalui perencanaan pembangunan ekonomi ke depan yang lebih realistis dan membumi” pungkasnya.
Penulis : Ardi
Editor : Ika