PULANG PISAU,inikalteng.com- Dalam rangka upaya mitigasi pencegahan serta penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalteng khususnya kawasan hutan gambut. PT PLN Persero UIP3B Kalimantan dan PLN UPT Palangka Raya berkolaborasi dengan Yayasan Huma Betang Nusantara melaksanakan kegiatan penguatan komunitas, di Kawasan Hutan Gambut Jumpun Pambelom, Jalan Trans Kalimantan, Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (5/6/2024).
Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UIP3B Kalimantan, Rahayu Arimbi mengatakan, pencegahan kebakaran hutan menjadi salah satu upaya dalam pelestarian lingkungan yang juga merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, dengan adanya program pelatihan pemadam kebakaran di lahan gambut dapat meningkatkan kapabilitas petugas atau sukarelawan pemadam kebakaran dalam menghadapi kondisi kebakaran lahan gambut.
“Kegiatan ini sangat bagus untuk meningkatkan kapabilitas petugas dalam menghadapi karhitla,” Kata Rahayu.
Rahayu menambahkan dalam program ini juga dibarengi dengan pelatihan pembuatan sumur bor yang dapat menambah titik-titik pengambilan air saat diperlukan dalam upaya percepatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
“Jadi kita juga melaksanakan pelatihan pembuatan sumur bor. Kegiatan hari ini tentunya sangat bermanfaat dalam pengelolaan mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan khususnya Provinsi Kalteng,” ujarnya.
Dirinya menegaskan, Sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan sejalan dengan misi untuk menjadi perusahaan energi yang berwawasan lingkungan, PLN terus berkomitmen untuk melakukan berbagai langkah strategis demi memastikan ketersediaan pasokan listrik baik ke rumah tangga dan maupun industri.
“PLN terus mengawal secara konsisten program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam Community, Development (CID) berbasis SDGs,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan tersebut, Rahayu berharap para peserta serius mengikuti semua kegiatan. “Kami berharap semuanya serius,” tegasnya.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, Edy Pratowo melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekbang) Yuas Elko mengaku sangat mengapresiasi adanya kegiatan pelatihan ini, sebagai langkah penting dalam penguatan upaya penanganan karhutla, yang juga menjadi salah satu persoalan yang sering terjadi di kawasan sekitar lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Menjadi harapan kita semua, adanya pelatihan ini akan berkontribusi menurunkan risiko terjadinya karhutla, terutama di Kawasan Hidrologis Gambut (KHG) Kahayan Sebangau,” ungkap Yuas dalam sambutannya.
Menurut Yuas, pelatihan ini sangat strategis, untuk meningkatkan kemampuan dalam mitigasi karhutla, khususnya operasi darat. Terlebih, rangkaian kegiatan hari ini salah satunya Pelatihan Aplikasi Teknologi Foam Agent (busa) dalam memadamkan kebakaran gambut.
“Kami sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada penyelenggara pelatihan ini, penghargaan kami sampaikan kepada PT PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Kalimantan, atas dukungannya melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan, dalam upaya meminimalkan risiko bencana kebakaran hutan dan lahan,” tandasnya.
Menurut Yuas Elko, dalam konteks pencegahan dan penanggulangan karhutla, kegiatan seperti ini sangatlah penting. Ini menjadi contoh yang baik bagi perusahaan lain yang beroperasi di Kalimantan Tengah.
“Hal ini sangat diharapkan oleh pemerintah adanya kepedulian dari semua stakeholder termasuk badan usaha milik negara (BUMN) maupun perusahaan besar swasta (PBS) untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam upaya pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan,” jelasnya.
Yuas Elko juga menekankan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan seperti PLN memiliki dampak positif yang signifikan bagi daerah, khususnya dalam pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah.
“Partisipasi aktif perusahaan dalam CSR, terutama terkait dengan mitigasi karhutla, sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Yayasan Huma Betang Nusantara, Januminro mengenalkan inovasi baru untuk pemadaman kebakaran berupa cairan busa foam. Inovasi ini diyakini lebih mampu memadamkan kebakaran dengan efisien daripada air biasa di lahan gambut.
“Ini sangat bagus dan bermanfaat untuk meredam asap pasca kebakaran dengan menggunakan busa,” ucapnya.
Untuk kegiatan pelatihan ini, Januminro menegaskan terdapat 70 peserta yang terdiri dari tiga desa yakni Tumbang Nusa, Kameloh Baru dan Taruna.
Penulis : Ardi
Editor : Ika