Desa Buntoi Diwacanakan Sebagai Desa Adat

PULANG PISAU, inikalteng.com – Bupati Pulang Pisau (Pulpis) Pudjirustaty Narang menyebutkan, Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Pulpis diwacanakan sebagai Desa Adat. Itu dilakukan, guna mempertahankan keberadaan kebudayaan dan nilai historis kehidupan turun-temurun masyarakat.

“Desa Buntoi ini perlu dilakukan terobosan untuk dijadikan sebagai Desa Adat. Di mana unit pemerintahan dikelola Masyarakat Adat, serta mempunyai hak untuk mengurus wilayah dan kehidupan masyarakat dalam lingkungan adat setempat,” ucap Pudjirustaty Narang, Senin (24/1/2022).

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Lingkup Pemprov Kalteng

Menurutnya cita-cita tersebut tidak berlebihan, karena di indonesia ada daerah-daerah yang menetapkan beberapa desa dijadikan sebagai lokus Desa Adat, seperti Desa Penglipuran di Bali, Masyarakat Adat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, serta wilayah lainnya yang bertujuan untuk melestarikan adat budaya setempat. Selanjutnya, dapat diperkenalkan sebagai salah satu destinasi wisata daerah.

“Tentu ini memerlukan kajian dan pertimbangan strategis untuk mewujudkan harapan tersebut dengan memerhatikan regulasi, anggaran, dan sumber daya manusia untuk dapat mewujudkannya. Saya meminta Sekretaris Daerah mempelajari secara komprehesif melibatkan SOPD di bawahnya, untuk dapat melakukan terobosan dan kaji banding ke daerah-daerah yang desa adatnya sudah berjalan sesuai dengan harapan masyarakat adat setempat,” ungkap Pudjirustaty Narang.

Baca Juga :  Anggota DPRD Tapin Kaji Banding Hasil Reses ke DPRD Kapuas

Sementara itu Sekda Pulpis Tony Harisinta, menyebutkan, berdasarkan Permendagri Nomor 1 tahun 2017, tentang Penataan Desa, diperlukan berbagai tahapan dan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Tokoh Adat. Terutama Badan Legislasi DPRD Pulpis, untuk bersama merancang dan memberi masukan dalam mengimplementasikan harapan itu.

Baca Juga :  Teras Resmi Mendaftar Bacalon Anggota DPD RI Periode 2025-2029

“Kita sambut baik keinginan ibu Bupati,  mengingat kawasan Desa Buntoi selain mempunyai nilai sejarah kebudayaan, juga terdapat situs-situs budaya, seperti huma betang, rumah bambu, dan sistem kehidupan budaya masyarakat yang perlu bersama dilestarikan dan dikenalkan. Salah satunya, melalui promosi wisata daerah,” tutup Tony Harisinta. (ndi/red2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA