SAMPIT, inikalteng.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merenovasi pagar Kantor Bupati setempat. Hal ini menjadi sorotan sejumlah anggota DPRD Kotim, karena nilainya mencapai miliaran rupiah.
“Untuk renovasi pagar itu, dana yang dikucurkan tidak sedikit, yaitu Rp2,2 miliar. Kami juga tidak bisa melarang, karena sudah terlanjur dibongkar dan dibangun yang baru. Harapan kami, semoga pengerjaannya dapat selesai sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan,” kata Anggota DPRD Kotim M Abadi saat dibincangi di ruang kerjanya, Rabu (26/10/2022).
Dikatakan, anggaran yang besar itu semestinya digunakan untuk pembangunan yang lebih menyentuh kepentingan masyarakat. Apalagi pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim dapat memaksimalkan anggaran yang masih minim dan banyak kekurangannya untuk pembangunan, baik di wilayah perkotaan maupun di wilayah pelosok daerah ini. Semestinya, pemerintah daerah mengejar ketertinggalan pembangunan selama dua tahun terakhir ini. “Karena anggaran pembangunan di daerah kita dipotong untuk penanganan Covid-19. Setiap pembahasan anggaran, kami selalu mengingatkan agar jangan ada proyek-proyek yang hanya untuk kepentingan kelompok saja,” ujar Abadi.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menyoroti rencana Pemkab Kotim yang akan merenovasi Taman Kota Sampit. Pihaknya meminta untuk memikirkan kembali hal itu, mengingat masih banyak pembangunan yang belum terdanai dan bersifat genting seperti perbaikan infrastruktur pascabanjir nanti, khususnya di wilayah utara Kabupaten Kotim.
“Kami minta pemerintah daerah mengkaji terlebih dahulu asas manfaatnya, sementara masih banyak pembangunan infrastruktur yang harus diperbaiki pascabanjir nantinya, karena banyak jalan maupun jembatan yang rusak khususnya di wilayah utara,” ucap Abadi
Sementara, Anggota DPRD Kotim lainnya SP Lumban Gaol juga mengkritisi pembangunan pagar kantor bupati tersebut yang menelan anggaran sebesar itu. Menurutnya, waktu masih di Komisi I pada saat pembahasaan anggaran, dirinya meminta agar renovasi pagar Kantor Bupati Kotim ditunda dulu.
“Saya menganggap waktu itu, renovasi tersebut bukan pekerjaan yang bersifat mendesak di saat Covid-19 masih melanda, yang menggerus banyak keuangan. Sedangkan hal yang mendesak pada waktu itu saya sampaikan perlunya pembangunan SD Negeri baru di sekitar Perumahan Pandawa, sebab sekolah di sekitarnya sudah over kapasitas,” ujar Lumban Gaol.
Dia menilai pagar Kantor Bupati Kotim masih layak dan masih bagus serta kokoh. Hanya warna catnya yang terlihat kusam. Semestinya, Bupati Kotim memikirkan pembangunan yang mendesak dan bermanfaat bagi masyarakat, jangan hanya mementingkan keinginan kelompok atau pribadi. “Masih banyak hal lainnya yang mendesak dan dapat bermanfaat bagi masyarakat, seperti pembangunan sekolah baru di sekitar Perumahan Pandawa, perbaikan jalan kota yang rusak parah di Jalan Ki Hajar Dewantara, dan pembenahan drainasi wilayah perkotaan agar tidak terjadi banjir saat hujan lebat. Itu yang mendesak, bukannya pagar kantor,” tandas Gaol. (ya/red1)
Komentar