Dianggap Hina Kepala Negara, Rocky Gerung Dilaporkan Ormas ke Polres Lamandau

NANGA BULIK, inikalteng.com – Dianggap menghina Kepala Negara, Presiden Joko Widodo, Rocky Gerung dilaporkan sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) ke Polres Lamandau, dengan menggelar Aksi Damai. Sejumlah Ormas dimaksud, Forum Pemuda Dayak (Fordayak) Lamandau bersama Ormas Perajah Mantanoi.

“Kami telah menerima unjuk rasa dari Ormas Fordayak dan Perajah Mantanoi, yang menyampaikan aspirasi terkait dugaan penghinaan yang dilakukan RG terhadap presiden dan pembangunan IKN. Kemudian kita juga membantu membuatkan LP-nya di SPKT, sebagai bahan untuk diteruskan ke Polda Kalteng,” ungkap Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budiyono kepada awak media, usai menerima Aksi Damai Ormas, di Halaman Mapolres Lamandau, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga :  367 Sertifikat PTSL Diserahkan

Dijelaskan, penyampaian aspirasi keberatan Masyarakat Dayak itu dinilai wajar. Sebabnya jajaran Polres Lamandau juga menerima dengan baik, serta mengapresiasi para pengunjuk rasa yang telah datang dengan sopan dalam menyampaikan aspirasinya, tanpa berbuat anarkis.

Baca Juga :  Proyek Mangkrak Penyebab APBD Mubazir

Terpisah, Ketua DPD Fordayak Lamandau Alpriyandi, membeberkan bahwa kedatangannya beserta anggotanya dipicu beredarnya video Rocky Gerung (RG), yang telah memberikan pernyataan yang dinilai menghina Kepala Negara. Selain itu juga dinilai sebagai ujaran kebencian yang mengarah kepada makar, yang bisa memecah belah bangsa.

Sebab menurutnya, apabila perbuatan RG dibiarkan, akan semakin merajalela. Dikhawatirkan, dapat menjadi contoh buruk bagi para generasi muda, dan dia tidak ingin masalah politik disangkutpautkan dengan pembangunan IKN yang berada di Kalimantan.

Baca Juga :  "Surga" Wisata Tersembunyi di Desa Bangkal

“Maka dari itu kami Fordayak Lamandau merasa sangat keberatan, sehingga meminta kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk bertindak tegas dan segera menangkap, serta memberi sanksi kepada yang bersangkutan. Jika tidak, kami akan datang lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak,” tegas Alpriyandi. (ta/red2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA