oleh

Dusun Ubar Menderita Komplikasi

Tidak Ada Listrik, Nakes, Tenaga Guru, Hingga Jalan Rusak

SAMPIT, inikalteng.com – Kondisi masyarakat Dusun Ubar, Desa Tanah Putih, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sungguh memprihatinkan. Hingga kini, di dusun tersebut belum pernah menikmati aliran listrik dari pemerintah (PLN). Bahkan tenaga kesehatan (nakes) juga masih belum ada. Selain itu, rumah dinas (rumdin) sudah tidak layak huni, dan jalan desa pun rusak parah. Komplikasi tersebut membuat warga setempat sangat menderita.

Hal itu berdasarkan hasil kunjungan Sekretaris anggota Fraksi PKB DPRD Kotim Bima Santoso ke Dusun Ubar baru-baru ini, dan mendengar langsung keluhan warga setempat.

Baca Juga :  Seluruh Pejabat PTP Pemprov Kalteng akan lakukan Medical Check-Up

“Listrik memang belum masuk, tenaga kesehatan juga tidak ada. Padahal gedung Polindesnya sudah berdiri megah. Di sisi lain, saya juga melihat kondisi fisik bangunan rumah dinas guru yang sudah sangat tidak layak huni, sehingga tidak ada guru yang mau menetap,” ungkap Bima di Sampit, Kamis (17/3/2022).

Bima menegaskan, Dusun Ubar perlu sekali adanya sentuhan dan perhatian dari  Bupati Kotim dan dinas terkait yang  membidangi fasilitas di wilayah tersebut. Karena dari hasil komunikasi dengan para tetua adat, tokoh masyarakat dan tokoh muda Dusun Ubar, di sana tidak ada guru tetap dan juga nakes.

Baca Juga :  Sektor Ekonomi Masyarakat Perlu Terus Dikembangkan

“Hal ini dikarenakan fasilitas hunian untuk guru tetap tidak ada. Sarana air bersih dan  juga jaringan listrik tidak ada, hingga mereka enggan untuk tinggal di sana. Untuk nakes, ini kami anggap sangat penting, karena berdampak untuk kesehatan dan kesejahteran masyarakat di sana,” tutur Bima.

Anggota Komisi IV ini bahkan mengaku sempat kaget ketika meninjau langsung ke lokasi. Di mana lokasi Dusun Ubar ini sangat sulit untuk dijangkau akibat jalan yang kondisinya rusak parah.

“Jalan menuju ke Dusun Ubar ini kerusakannya sangat parah, ada tujuh titik kubangan besar dan dalam hingga susah sekali untuk dilalui. Inipun menjadi alasan kenapa guru-guru atau nakes yang bertugas di sana enggan untuk tinggal ataupun pulang pergi. Ini butuh perhatian khusus,” tandasnya.

Baca Juga :  Dua Oknum ASN Kapuas Bakal Dikenai Sanksi Tegas

Bima juga meminta agar pihak Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang beroperasi di wilayah tersebut, turut memberikan perhatian dan bantuan melalui CSR dan lainnya. Sehingga masyarakat benar-benar merasakan adanya keuntungan dengan kehadiran setiap investor di wilayah mereka. “Kami minta pihak PBS memberikan perhatian serius, terutama menyangkut persoalan listrik, tenaga kesehatan, maupun lainnya yang menyangkut kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan masyarakat sekitar,” harapnya. (ya/red1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA