PALANGKA RAYA, inikalteng.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan kegiatan Coaching Clinic Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk Triwulan III Tahun 2024 di Hotel Swiss-Belhotel Danum, Palangka Raya.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan TPAKD dari berbagai wilayah di Kalimantan Tengah, dengan beberapa tokoh penting turut hadir, termasuk Kepala OJK Kalimantan Tengah, Deputi Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK, dan Sekretariat Daerah Kota Surabaya yang hadir secara hybrid.
Acara ini bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian program kerja TPAKD demi memastikan target-target yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, menekankan pentingnya peran TPAKD dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta kontribusi sektor keuangan.
“Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UUP2SK), TPAKD diharapkan aktif dalam mendorong kontribusi UMKM untuk ekonomi yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan,” ujar Primandanu.
Lebih lanjut, Primandanu menyampaikan capaian-capaian penting yang telah dicapai oleh TPAKD Kalimantan Tengah, antara lain 308 debitur pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) & Kredit / Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), 76.673 nasabah Simpanan Pelajar (SimPel), penyaluran beasiswa, 210 agen laku pandai, dan 80 merchant QRIS.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana kolaborasi, monitoring, dan evaluasi program kerja, sekaligus memperluas jaringan antara pemerintah, lembaga keuangan, dan OJK sebagai regulator,” tambah Primandanu.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan strategi TPAKD Tahun 2025 oleh Deputi Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK, yang diwakili oleh Biena Hairlambang, Kepala Bagian Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan OJK.
Biena memaparkan arah inklusi keuangan hingga tahun 2045 dengan program tematik, yaitu Akselerasi Pemanfaatan Produk dan Layanan Industri Keuangan Pasar Modal. Salah satu inisiatif yang diusulkan adalah pembentukan galeri investasi di setiap daerah serta penggunaan Securities Crowd Funding (SCF) sebagai alternatif pembiayaan bagi UMKM yang bersinergi dengan program TPAKD.
Dengan adanya program seperti Kredit Melawan Rentenir (K/PMR), Galeri Investasi Pasar Modal, program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), dan Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI), OJK berharap peningkatan inklusi keuangan dapat tercapai secara berkesinambungan, yang pada akhirnya mendukung terciptanya Indonesia sejahtera, maju, dan bermartabat.
penulis/editor : Adinata
Komentar