Fakultas Perikanan Unkrip Gelar Kuliah Umum Sosiologi Masyarakat Pedesaan dan Inovatif Produk Perikanan

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Fakultas Perikanan Universirtas Kristen Palangka Raya (Unkrip) menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Sosiologi masyarakat pedesaan dan inovatif produk perikanan”, Selasa (14/12/2021) secara daring.

Kuliah umum dengan narasumber pertama Prof Dr Ir Rilus A Kinseng, MA Departemen SKPM IPB, Bogor, dengan Materi Konflik Sosial Masyarakat Pedesaan. Kemudian kedua Nindita Nareswari, Ssos dari Kelompok JT Fresh Market Palangka Raya dengan materi inovasi dari produk-produk perikanan. Moderator Holla Franciska, SPd MPd Dosen Fakultas Perikanan UNKRIP. Peserta webinar ini diikuti oleh para akademisi, praktisi, dan mitra sekitar 150 partisipan.

Pada kesempatan itu, Dekan Fakultas Perikanan Unkrip Dr Infa Minggawati SPi MSi menyampaikan, kuliah umum ini diharapkan memberikan manfaat bagi mahasiswa, staff pengajar (dosen) dan mitra, dalam memperkaya ilmu dan pengetahuan di bidang sosiologi pedesaan, lebih khusus mengenai konflik sosial masyarakat pedesaan dan inovatif produk perikanan.

Baca Juga :  Wujudkan Kemajuan Daerah Dengan Pembagunan Berkelanjutan

Infa menjelaskan, konflik sebagai suatu bentuk pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok yang berbeda etnik, karena diantara mereka memiliki perbedaan dalam sikap, kepercayaan, nilai atau kebutuhan.

“Dari adanya perubahan sosial yang dimaksud yaitu perubahan fungsi kebudayaan dan prilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain, menyangkut hubungan interaksi sosial antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau sebaliknya, serta antar kelompok dengan kelompok,” jelas dia.

Kemudian dikatakan, perubahan sosial merupakan salah satu tema besar dalam kajian studi sosiologi. Dalam perspektif sosiologi, perubahan sosial dipahami sebagai proses. Artinya, perubahan sosial akan selalu terjadi sepanjang masa mengingat masyarakat pun terus bergerak, berkembang, dan berubah. Setiap individu atau kelompok dalam masyarakat pasti akan mengalami suatu perubahan.

“Hal ini terjadi karena setiap individu dan anggota kelompok masyarakat tersebut memiliki pemikiran dan kemampuan untuk terus berkembang dari waktu ke waktu. Sering kali perubahan yang terjadi di masyarakat karena adanya unsur-unsur yang harus dilakukan dalam mencapai kehidupan lebih layak di masa depan,” sebut Infa.

Baca Juga :  Fakultas Perikanan UNKRIP Latih Warga Buat Pakan Alternatif Ikan Papuyu  

Sementara perubahan ini dipicu oleh keinginan untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik. Selain itu, hakikat dan sifat manusia yang selalu ingin membuat perubahan terus menciptakan hal baru. Seiring berjalannya waktu, hal-hal baru terus berkembang hingga akhirnya mengubah sistem yang lama.

Selain itu disampaikan Infa, dalam masyarakat perdesaan, perubahan juga sering memberikan dampak pada perubahan mata pencaharian mereka. Hal ini disebabkan adanya kebijakan pemerintah yang mengikat pemanfaatan sumber daya alam.

“Masyarakat desa yang sebagian besar hidup bergantung pada potensi sumber daya alam, mau tak mau harus mencari mata pencaharian lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tentunya kondisi ini memerlukan alat atau keahlian dalam menjalankan aktivitas baru tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  Demi Kembangkan SDM dan Perkebunan, UPR dan Gapki Jalin Kerjasama

Selain itu ditambahkan dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meminimalisir dampak pandemi terhadap para pelaku usaha. Mengingat potensi pasar dan kelimpahan sumber daya, maka ditetapkan andalan perikanan tangkap, dengan mencermati lalu lintas komoditas perikanan, setiap wilayah memiliki produk unggulan masing-masing.

Kemudian ikan sangat highly perishable, dan produkvitas nelayan masih rendah. Maka muncullah berbagai inovasi teknologi yang diikuti tumbuhnya usaha rintisan yang  memungkinkan introduksi teknologi digital berbasis TI kepada nelayan, pembudidaya dan UKM pengolahan ikan. Selain mendongkrak produktivitas dan efisiensi, teknologi digital membuka akses pasar, menjembatani produsen dan konsumen.

“Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak terhadap peningkatan belanja online yang salah satunya adalah produk perikanan. Produk produk yang mudah di proses. Produk-produk perikanan yang ready to eat sangat dicari oleh konsumen,” pungkas Infa. (*/red4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA