KUALA KAPUAS, inikalteng.com-Gabungan pemadam kebakaran Kabupaten Kapuas, melakukan pemadaman kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di wilayah Kecamatan Selat, Kota Kuala Kapuas. Setelah mendapat informasi, tim gabungan pemadam segera beraksi untuk menjinakan api yang mulai menghanguskan semak belukar di kawasan itu.
Namun kejadian ini bukan yang sebenarnya, melainkan hanya simulasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dilakukan Gabungan Pemadam Kebakaran Kapuas, terpusat di Stadion Panunjung Tarung, Kuala Kapuas, Sabtu (29/5/2021) siang.
Simulasi diawali dengan pegelaran sarana dan prasarana penanggulangan karhutla di halaman Mako Polres Kapuas, Jalan Pemuda, Kuala Kapuas. Langsung disaksikan oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo bersama Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo, Kasrem 102/Pjg Kolonel Czi Wakhyono, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Kalteng Iman Wijaya dan forkopimda Kabupaten Kapuas.
Dalam simulasi, pihak Polres Kapuas mendapatkan informasi adanya kebakaran di wilayah Kecamatan Selat. Selanjutkan pihak kepolisian berkoordinasi dengan jajaran Kodim 1011 KLK, pihak pemadam dan instansi terkait lainnya, untuk bersama menyiapkan pasukan pemadam kebakaran.
Kemudian tim gabungan pemadam terdiri dari BPBD, Satpol PP dan Damkar, Polres, Kodim, Manggala Agni, BPK Tirta Borneo dan sejumlah pemadam kebakaran lainnya, bergerak menuju lokasi titik api dan melakukan pemadaman.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga menjelaskan, simulasi ini dilakukan untuk melihat kesiapan sarana prasarana dan personel dalam penanganan karhutla. Ia juga mengungkapkan, kondisi saat ini di Kabupaten Kapuas memasuki transisi musim hujan ke musim kemarau.
“Dari titik hotspot atau titik panas masih kondusif, tetapi kita tetap antisipasi. Oleh karena itu, pada hari ini bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk bagaimana simulasi ini, bisa melihat kekuatan Pemerintah Kabupaten Kapuas bersama instansi terkait dalam penangganan karhutla,” ujar Panahatan Sinaga.
“Tujuannya adalah persamaan persepsi didalam penanggulangan karhutla. Kita prinsip dan utamakan adalah pencegahan jangan sampai terjadi, lalu melakukan penangganannya,” pungkas Panahatan Sinaga. (sri/red)