Gedung PPIIG UPR Berlantai Tujuh Mulai Dioperasionalkan Tahun Depan

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Gedung Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universitas Palangka Raya (UPR), Kalimantan Tengah (Kalteng) ditargetkan minimal mulai tahun 2022 mendatang harus sudah bisa difungsionalkan, baik untuk kuliah maupun kegiatan studi lainnya. Mengingat pada Desember 2021 nanti, gedung berlantai tujuh tersebut sudah habis masa pemeliharaannya.

Di Gedung PPIIG ini ada ruang kuliah, laboratorium, perkantoran dan lainnya. Di dalamnya ada laboratorium kedokteran, biologi, farmasi, teknik, dan fasilitas teknologi informasi (IT) juga sudah lengkap. Peralatannya sudah siap semua, dan sebagian dipindahkan dari ruang laboratorium terpadu.

Baca Juga :  Wow!!! Mahasiswa UPR Catat Prestasi di Kancah Internasional?
Inilah Gedung PPIIG UPR berlantai tujuh yang berdiri megah di kawasan UPR dan ditargetkan tahun depan (2022) harus sudah mulai dioperasionalkan.

Hal itu diungkapkan Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi kepada wartawan usai memimpin Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis Ke-58 UPR di Gedung PPIIG UPR, Rabu (17/11/2021).

“Terima kasih atas dukungan semua pihak dan masyarakat Kalteng. Inilah perguruan tinggi kebanggaan kita masyarakat Kalteng, bagaimana ke depan kita bisa manfaatkan untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang pendidikan tinggi berskala nasional bahkan internasional,” kata Andrie Elia.

Baca Juga :  PD-KBB Pulpis Gelar Parade Musik Etnik
Gedung kembar berlantai tujuh yang lokasinya berhadapan dengan Gedung PPIIG, masih dalam proses pembangunan dan ditargetkan selesai pada Desember 2021 mendatang.

Menurut Rektor UPR, daya tampung Gedung PPIIG ini lebih dari 1.500 orang per sesion. Jadi jika per hari ada tujuh sesion kuliah dari pukul 07.00 – 17.00 WIB, maka ada sekitar 10.500 lebih mahasiswa yang akan keluar masuk berkuliah di gedung ini dalam sehari. “Pokoknya akan kita optimalkan pemanfaatannya, ternasuk kalau bisa dimanfaatkan untuk kuliah di malam hari,” ucapnya.

Baca Juga :  Apresiasi Masyarakat Swadaya Perbaiki Jalan

Disinggung mengenai biaya pemeliharaan gedung tersebut, Andrie Elia memperkirakan dalam setahun memerlukan dana sekitar Rp5 miliar sampai Rp6 miliar. Jumlah itu dihitung dari biaya listrik, gajih tenaga kebersihan, tenaga keamanan, dan lain sebagainya.

Sementara untuk gedung kembar yang juga berlantai tujuh yang masih dalam proses pembangunan dan lokasinya berhadapan dengan Gedung PPIIG, Rektor menargetkan selesai pada akhir Desember nanti. Sehingga di tahun 2022 sudah bisa dimanfaatkan untuk ruang kuliah, meski masa pemeliharaannya sampai akhir tahun 2022. Dua gedung tersebut, kapasitasnya sama persis dengan Gedung PPIIG, termasuk pemanfaatannya dan biaya pemeliharaan. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA