PALANGKA RAYA- Tahun 2024 masa jabatan Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur, Edy Pratowo akan berakhir. Sebelum hal tersebut, kedua pasangan ini terus melakukan upaya untuk mewujudkan Kalteng Makin BERKAH dan bermartabat dengan terus dilakukan percepatan-percepatan pembangunan.
Yang mana Program-program startegis seperti food estate , shrimp estate, serta penyediaan infrastruktur yang handal terus dipacu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Yang pertama terkait Bangunan Landmark (Ikonik).
Disamping pembangunan di bidang sektor strategis, saat ini atas inisiasi Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran tengah membangun dan merenovasi bangunan-bangunan monumental dan bersejarah diantaranya renovasi Bundaran Besar Palangka Raya, Bundaran Mahir Mahar dan pengembangan Jembatan Kahayan dan sekitarnya dilengkapi dengan pembangunan Water Front City.
Bangunan-bangunan Landmark ikonik Kalimantan Tengah ini ditargetkan selesai dan diresmikan akhir tahun 2023.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran ketika dibincangi MMCKalteng di ruang kerjanya Senin (15/6/2023) menjelaskan, alasannya membangun bangunan ikonik di Kota Palangka Raya tersebut, agar Kalimantan Tengah sebagai provinsi yang beririsan dengan Ibu Kota Negara Nusantara, betul-betul mampu menjadi penyangga IKN dari segala sektor.
“Tanpa mengenyampingkan program-program strategis pro kerakayatan, membangun ikon di Kota Palangka Raya sebagai Ibu Kota Provinsi kalimantan Tengah adalah penting, karena Palangka Raya adalah gerbang dan wajah dari provinsi Kalimantan Tengah, untuk itu bangunan-bangunan yang menjadi Landmark di Ibu Kota Provinsi sangat penting, ”ungkapnya.
Menurutnya bangunan-bangunan ikonik dan bersejarah yang ada saat ini belum mampu menjadi daya tarik dan daya pikat, karena hanya sekedar bangunan tanpa disertai sentuhan-sentuhan artistik yang modern. Sehingga ia hanya sebagai bangunan statis yang tidak memiliki dampak kepada sektor lain, seperti pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Bangunan yang ada saat ini hanya tenggelam dalam balutan sejarah, harus ada inovasi dan kreatifitas yang visioner menembus masa depan, sehingga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi,” Jelasnya.
Tetapi juga mampu berkembang menjadi salah satu destinasi wisata dan pengembangan ekonomi kretaif yang unggul, misalnya dalam renovasi Bundaran Besar Palangka Raya yang tengah berlangsung saat ini.
“Bundaran Besar memiliki sejarah yang sangat penting, ia bukan hanya berada di jantung Kota Palangka Raya, sebagian ahli menyebut bahwa Bundaran ini merupakan Center Of The World,” imbuhnya.
Menurut penjelasan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Shalahuddin, bahwa progress renovasi Bundaran Besar Palangka Raya sudah mencapain 26,237 persen, yang mencakup struktur atas menara (elevasi +23,40 m) toilte, diorama museum budaya, museum perjuangan dan pekerjaan lansekap struktur untuk kolom besar sebanyak 4 buah.
“Untuk pekerjaan tunel terowongan bawah tanah menunggu alat berat untuk penggalian tanah. Untuk seluruh pekerjaan struktur ditargetkan bulan Agustus sudah rampung, dan seluruh pekerjaan ditargetkan selesai 29 desember 2023.
Sebagai informasi, dalam renovasi ini terdapat beberapa bangunan tambahan seperti menara talawang, museum, biorama, teater yang dilengkapi tempat duduk untuk menonton pertunjukan, serta kolam untuk penghijauan kota. Penataan tersebut tidak merubah bentuk asli Bundaran Besar Palangka Raya. (ard/red2)
Komentar