PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Penetapan status itu, disampaikan H Sugianto Sabrtan saat memimpin Apel Gelar Personil dan Materil dalam rangka Kesiapan Menghadapi Karhutla 2022 Kalteng, di Lapangan Makorem 102/Panju Panjung, Palangka Raya, Rabu (10/8/2022).
Dalam amanatnya, H Sugianto Sabran, mengatakan, ancaman atau bahaya Karhutla setiap tahun di Kalteng merupakan situasi yang tidak dapat dihindari. Sebab Kalteng masih memiliki kawasan hutan dan lahan, termasuk gambut yang luas, dan ancaman atau bahaya Karhutla akan meningkat ketika musim kemarau.
Berdasarkan prakiraan BMKG Palangka Raya, bahwa puncak musim kemarau 2022 yaitu pada Agustus 2022, sehingga diperlukan kesiapsiagaan seluruh pihak untuk menghadapi bahaya Karhutla pada puncak musim kemarau.
“Saya telah menyampaikan surat kepada seluruh Bupati dan Wali Kota [ada 2 Agustus 2022, untuk Peningkatan Kesiapsiagaan menghadapi puncak musim kemarau di Kalteng, dengan segera menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla,” ucapnya.
Menurutnya langkah tersebut diambil, karena sampai dengan saat ini yang sudah menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla baru Kabupaten Sukamara, sedangkan kabupaten dan kota lainnya belum menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla.
Dijelaskan, peningkatan kesiapsiagaan penanganan Karhutla di wilayah Kalteng dilakukan melalui penetapan Status Siaga Darurat menjadi sangat penting, dalam rangka menyukseskan Agenda Internasional Kejuaraan Dunia Balap Sepeda UCI MTB Eliminator World Cup 2022, yang akan dilaksanakan pada 28 Agustus 2022, di Palangka Raya, serta dihadiri peserta dari 32 negara dan disiarkan langsung 132 negara.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya minta kepada seluruh Bupati dan Wali Kota didukung Forkopimda kabupaten dan kota, untuk segera menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla. Selanjutnya akan diikuti penetapan Status Siaga Darurat Karhutla provinsi, sehingga seluruh potensi sumber daya, personil, sarana prasarana, dan sumber daya lainnya dapat dikerahkan secara optimal untuk mencegah Karhutla,” bebernya.
“Kita sudah memiliki banyak pengalaman dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan, kuncinya di sosialisasi, patroli, deteksi dini, dan pemadaman dini. Oleh karena itu, saya perintahkan kepada seluruh Satgas Karhutla mulai dari provinsi, kabupaten dan kota sampai dengan petugas yang ada di tingkat desa, untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dan patroli terhadap daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan,” tutup H Sugianto Sabran. (ka/red2)
Komentar