Indikator Pertumbuhan Ekonomi Diukur dari Sehat Tidaknya Perekonomian

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak terhadap kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok. Kondisi ini menyebabkan terjadinya inflasi, dan mempengaruhi pada pertumbuhan ekonomi.

Demikian hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Palangka Raya Hj. Umi Mastikah, saat membuka kegiatan pelatihan berbasis masyarakat berdasarkan unit kompetensi dalam rangka penanganan dampak inflasi.

Baca Juga :  MR Ditemukan Mengapung di Sungai Barito

Membacakan sambutan Wali Kota Palangka Raya dalam kesempatan itu Umi mengatakan, akibat kenaikan harga bahan pokok, membuat daya beli masyarakat menurun, bahkan meningkatnya angka pengangguran.

“Ingat, alat ukur pertumbuhan ekonomi  adalah sehat atau tidaknya perekonomian di suatu daerah,”paparnya, di Aula UPT BLK Disnaker Kota Palangka Raya, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga :  Kinerja Ekonomi Kalteng 2019 Alami Peningkatan

Maka itu, ucap Umi, salah satu mengurangi dampak inflasi maka pemerintah perlu mengadakan beragam pelatihan, agar Sumber Daya Manusia (SDM) semakin unggul dan dapat menciptakan lapangan kerja.

“Peningkatan SDM patut kita dukung. Terlebih peserta nantinya akan diberikan semacam pembinaan sampai mendapat pekerjaan dan juga diberikan sarana prasarana usai kegiatan berakhir,” tambahnya.

Baca Juga :  Wakil Wali Kota Palangka Raya Berharap DPKP Lebih Profesional

Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Palangka Raya Mesliani Tara menyebut kegiatan yang dikukan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) telah sering dilakukan. Bahkan sebelum pandemi.

“Nanti pada tahun berikutnya akan dilakukan hal serupa, memberikan pelatihan kepada warga yang ingin memperdalam ilmu pada unit usaha,”pungkasnya. (sl/red3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA