Jaga Nilai Tukar Rupiah, BI Tempuh Serangkaian Kebijakan Moneter

PALANGKA RAYA – Bank Indonesia (BI) melakukan serangkaian kebijakan moneter. Kebijakan itu ditempuh dalam rangka menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan sebagai respons dari merebaknya Covid-19 yang berdampak terhadap perekonomian Nasional.

“Kebijakan ini ditempuh melalui beberapa langkah, seperti memperkuat intensitas kebijakan triple intervention spot, domestic non deiliverable forward (DNDF), pembelian SBN di pasar sekunder. Kemudian, menurunkan rasio Giro Wajib Minimun valuta asing, memperluas underlying transaksi bagi investor asing, serta penggunaan bank kustodi global dan domestik untuk kegiatan investasi,” kata Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Kalteng, Yudo Herlambang, melalui media sosial Youtube, kemarin.

Baca Juga :  Wagub Kalteng Hadiri Rakorev Perkembangan Penerapan PPKM Level 4

Dijelaskannya, keempat kebijakan itu merupakan upaya yang ditempuh BI dalam menjaga stabilitas pasar uang dan sistem keuangan nasional, menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah yang saat ini tengah bergejolak dampak dari pelepasan portofolio asing dari Indonesia.

Baca Juga :  Bupati Lamandau Hadiri Perayaan Natal PPNI

Pelepasan portofolio asing yang saat ini masih terjadi secara masif, karena ketidakpastian ekonomi yang berlangsung di negara emerging market, yang merupakan dampak dari merebaknya Covid-19 secara global. Sehingga berpengaruh terhadap melambatnya aktivitas perekonomian nasional.

“Sebagaimana yang kita ketahui, pelemahan nilai tukar dapat memengaruhi stabilitas harga untuk sejumlah komoditas yang didatangkan dari luar negeri. Namun demikian, dampak langsung dari pelemahan nilai tukar di Kalteng relatif masih rendah,” sebutnya.

Baca Juga :  Eks Lokalisasi di Sampit Diduga Diam-diam Beroperasi

Hal itu, nampak dari inflasi Kalteng yang masih terjaga hingga Maret 2020. Terjaganya stabilitas harga di Kalteng di tengah pandemi yang sedang terjadi, tidak terlepas dari masih terjaganya ekspektasi masyarakat dalam berbelanja, serta pasokan yang lancar dan terkendali.

“Ke depan, Bank Indonesia bersama dengan TPID se-Kalteng akan terus memantau pergerakan harga sejumlah komoditas. Khususnya bahan makanan, agar pasokannya tetap terjaga dan harganya tetap terkendali,” pungkas Yudo Herlambang. (il)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA