KUALA KURUN, inikalteng.com – Menjaga stabilitas harga bahan pokok, Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) bersama Perum Bulog melaksanakan operasi pasar penyeimbang agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi terkendali.
“Kenaikan harga bahan pokok, terutama beras secara makro akan berdampak pada inflasi. Dan secara mikro akan berdampak pada besarnya pengeluaran masyarakat,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gumas, Richard di Kuala Kurun, Kamis (9/10/2023).
Sebab itu, sebut Richard, Pemkab Gumas melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) setempat bersama dengan Bulog, melaksanakan pasar penyeimbang agar tidak mempengaruhi ketahanan pangan bagi masyarakat.
Dilanjutkan, kegiatan operasi pasar penyeimbang dilakukan untuk mengoptimalisasikan harga bahan pokok secara langsung di tingkat eceran yang ada di pasar tradisional dan modern, serta pada tempat yang mudah dijangkau lainnya.
Menurut Richard, pasar penyeimbang adalah program sangat baik untuk tetap memperhatikan harga penjualan sampai ke tingkat konsumen harus sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.
“Kami berharap dengan operasi pasar penyeimbang ini beban pengeluaran masyarakat bisa ringan dalam berbelanja bahan pokok sehari-hari di operasi pasar murah ini. Hal ini tentunya ketahanan pangan tetap terjaga,” ujar Sekda Gumas.
Sementara itu, salah satu warga saat berbelanja mengatakan, dengan naiknya harga bahan pokok dipasaran, terutama harga beras yang saat ini naik akan, tentunya dapat meringankan beban dalam pengeluaran sehari-hati.
“Saya apresiasi kepada pemerintah dan Bulog dengan pelaksanaan pasar murah ini, terutama harga beras SHP 5 kilogram seharga Rp 54. 000, ikan patin Rp25.000 per kilogram, minyak goreng merk minyak kita per liter Rp 14.000, dan gula Rp 16.000 per kilogram,” tutupnya.
Penulis : Heriyadi
Editor : Adinata