Jaga Stabilitas Pangan, Gubernur Tawarkan Kerja Sama Bercocok Tanam

MENJAGA stabilitas pangan dalam menghadapi Pandemi Covid-19, merupakan hal yang penting dan vital. Untuk itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menawarkan kerja sama berccok tanam dan bertani. Kerja sama itu ditawarkan kepada mahasiswa melalui Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta (PTN/S) se-Kalteng.

H Sugianto Sabran, Rabu (27/5/2020), mengatakan, upaya kerja sama bercocok tanam dan bertani untuk mahasiswa, dilakukan guna membantu meningkatkan ketahanan pangan yang dimulai dari kampus.

Untuk itu, Gubernur mengajak seluruh pimpinan PTN, PTS, dan akademisi, diikuti Plt Kadis Pendidikan dan Kadis Pertanian, untuk bersama-sama menjaga stabilitas pangan.

Baca Juga :  Sembilan Hari Dirawat di RSDS, Kakek Tongkat Kini Sudah Bisa Pulang

“Silahkan perguruan tinggi mengajukan atau kerja sama pertanian dan lainnya, untuk menjaga ketahanan pangan di Kalteng. Sebagian juga sudah ada di daerah bersama mahasiswa dan warga, berkolaborasi dalam ketahanan pangan. Kami apresiasi dan terus mendorong itu,” tuturnya.

Khusus untuk pangan, tambah Sugianto Sabran, selain terus dikontrol dan diawasi, kesiapan stok pangan juga dalam kondisi aman hingga beberapa bulan ke depan, khususnya padi. Sebab di beberapa daerah akan melangsungkan panen, seperti di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Barito Selatan, Barito Timur, dan daerah lainnya di Kalteng.

Baca Juga :  Ormas Dayak di Palangka Raya Tolak FPI dan Ormas Berpaham Radikal

Sementara merespon keinginan Gubernur, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kalteng, meninjau Peat Techno Park (PTP) Universitas Palangka Raya (UPR).

Pengelola PTP UPR, Prof Dr Sulmin Gumiri MSc menuturkan, peninjauan itu dipimpin langsung Kepala DTPHP Kalteng Sunarti. “Dari hasil peninjauan dan observasi, diputuskan beberapa kesimpulan, seperti UPR memang telah memiliki unit bernama PTP yang melaksanakan kegiatan pertanian terpadu di lahan gambut seluas 35 hektar, yang terletak di dalam areal kampus,” ujarnya.

Selain itu, pada lahan 35 hektar tersebut sangat berpotensi dikembangkan sebagai tempat produksi tanaman pangan, untuk mengantisipasi dampak Covid-19 terhadap ketahanan pangan penduduk miskin Kalteng, khususnya di Palangka Raya.

Baca Juga :  Bupati Gumas Ingatkan Guru Harus Jadi Panutan Siswa di Sekolah

“Dari 35 hektar lahan PTP yang UPR miliki, kegiatan pertanian terpadu berupa tanaman jagung, ternak itik dan ayam, serta budidaya ikan sudah berjalan dengan baik. Bahkan belum lama tadi sudah dilakukan panen perdana,” terangnya.

Kemudian dari luasan 5 hektar lahan yang sudah dibuka, lanjut Wakil Rektor UPR Bidang Kerja Sama ini, DTPHP Kalteng akan melakukan ujicoba menanam padi di areal seluas lebih kurang 1,5 hektar.

Namun pembukaan lahan seluas 30 hektar sisanya, Pemprov Kalteng melalui DTPHP setempat hanya dapat meminjamkan alat berat berupa excavator. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA