SAMPIT – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Mondika Latifah Munawarah, meminta kepada masyarakat di Kotim agar tidak mudah terprovokasi dengan kejadian atau informasi apa saja menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Kalteng dan juga Pilkada Bupati Kotim yang rencananya dilaksanakan pada 9 Desember 2020 mendatang.
“Jelang pilkada tahun ini, jangan sampai masyarakat terprovokasi hanya karena berbeda pilihan. Biasanya yang paling mudah terprovokasi itu melalui media sosial seperti facebook dan sebagainya,” ujar Mondika di Sampit, Kamis (9/72020).
Dia menjelaskan, siapapun figur calon yang nantinya akan bertanding di Pilkada Gubernur Kalteng dan juga Bupati Kotim, adalah putra atau putri terbaik Provinsi Kalimantan Tengah.
Maka dari itu, masyarakat khususnya di Kotim, baik itu pendukung dari salah satu calon, janganlah saling menjatuhkan.
“Berbeda pilihan mengenai pemimpin, itu hal yang wajar di pilkada. Hanya saja, jangan sampai akibat beda pilihan malah masyarakat yang bermusuhan, hingga membuat gaduh di daerah,” katanya.
Anggota Komisi IV DPRD Kotim ini juga mengajak para netizen agar bisa menggunakan bahasa santun ketika ‘berselancar’ di media sosial.
Memang, lanjut Mondika, jika pilkada dilaksanakan tahun ini, pasti di lapangan tidak bisa maksimal kampanyenya. Sehingga dunia maya menjadi sasaran para pakar politik menarik simpatisan masyarakat untuk meraup suara. Karena masih pandemi corona, sudah bisa dipastikan tim dunia maya bakal saling serang.
“Namun saya harap semua tim sukses calon kepala daerah bisa menggunakan bahasa yang bijak dan santun. Supaya tidak berujung ke ranah hukum. Kepada pihak penegak hukum, saya juga berharap bisa dari sekarang punya tim khusus dalam rangka memantau kegiatan di dunia maya ini, baik itu sebelum pilkada dimulai hingga selesai nantinta,” pungkas Mondika.(red)
Komentar