PALANGKA RAYA,inikalteng.com – Jelang Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Pemprov Kalteng terus menggencarkan sekaligus berupaya menekan angka inflasi. Dimana yang berpotensi mengalami kenaikan yakni harga beras dan minyak goreng, hal tersebut disampaikan Sekda Kalteng, Nuryakin.
“Yang berpotensi mengalami kenaikan harga beras dan minyak goreng,” kata Nuryakin usai rapat inflasi bersama Mendagri, Tito Karnavian, di Aula Jayang Tingang, Senin (6/3/2023).
Menurut Nuryakin, Berdasarkan data BPS, Kabupaten Pulang Pisau berpotensi terjadi kenaikan harga beras tertinggi dan Kabupaten Kotawaringin Barat berpotensi terjadi kenaikan harga minyak goreng tertinggi.
“Nanti kita rapatkan masalah ini, nantinya akan dilaporkan ke pusat untuk stoknya di Kalteng,”ucapnya.
Oleh karena itu, Nuryakin meminta agar kabupaten lain juga aktif untuk melakukan antisipasi kenaikan inflasi. “Selama ini kita lebih fokus ke daerah sampel yaitu Kota Palangka Raya dan Kota Sampit. Daerah lain akan kita perhatikan, namun dua daerah ini akan tetap kita jaga,” pungkasnya.
Sementara, Tito mengatakan saat ini terjadi kenaikan inflasi dari 5,28 persen (yoy) pada bulan Januari menjadi 5,47 persen (yoy). “Angka ini harus menjadi perhatian kita semua baik Pusat maupun Daerah. Itulah pentingnya kita melakukan rapat mingguan ini agar inflasi kita bisa terkendali,” kata Tito.
Dalam pengendalian inflasi di daerah, Tito mengharapkan setiap Kepala Daerah harus memperkuat kerja sama antar daerah, melalui pemenuhan komoditas dari daerah yang surplus dengan daerah yang kekurangan komoditas, serta menjalin koordinasi untuk hambatan dan kendala moda trasnportasi barang/jasa. “Di tengah ketidakpastian global, perekonomian Indonesia tumbuh solid di atas 5 persen (yoy). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan 1 hingga Triwulan 4 tahun 2022 dibandingkan dengan Triwulan 1 hingga Triwulan 4 tahun 2021 tumbuh 5,31 persen,” Pungkas Tito. (ard/red2)
Komentar