PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu mengatakan, jumlah stunting di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut masih tinggi.
Hal itu disampaikan Hera Nugrahayu saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Konvergensi Program Pencegahan dan Penurunan Stunting di Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, Senin (27/11/2023).
Hera Nugrahayu menjelaskan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi (jumlah keseluruhan.red) stunting di Palangka Raya masih tergolong tinggi, yakni 27,8 persen. Artinya 1 dari 4 anak di Palangka Raya mengalami stunting.
“Angka ini melebihi batas standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20 persen. Sementara target Prevalensi Stunting di Kota Palangka Raya yaitu 16,05 persen di tahun 2023 dan 12,39 persen di Tahun 2024,” kata Hera Nugrahayu.
Ia menjelaskan, masalah stunting menjadi persoalan bangsa di masa sekarang dan masa depan. Untuk itu, menjadi tugas bersama untuk mencapai visi Indonesia Emas Tahun 2045 dengan sangat serius mengupayakan penurunan stunting ini.
Hera menyebutkan, Pemerintah tidak pernah kendur dalam mengupayakan penurunan stunting. Pada Agustus 2021 yang lalu, Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Jadi Perpres ini memberikan dasar hukum untuk melakukan penguatan kerangka substansi, intervensi, pendanaan, serta pemantauan dan evaluasi yang diperlukan dalam berbagai upaya percepatan penurunan stunting. Target kita sangat jelas, kita ingin menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024,” tutupnya.
Penulis : Heriyanto
Editor : Yohanes Frans Dodie