PALANGKA RAYA – Program 100 ribu sembako yang diluncurkan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Anggota DPR RI Agustiar Sabran, sumber dananya murni dari dua bersaudara tersebut. Di antaranya dari gajih, tunjangan jabatan, tunjangan rumah tangga dan biaya perjalanan dinas selama lima tahun menjabat. Sedangkan penyalurannya, untuk membantu meringankan beban masyarakat miskin di Kalteng, yang secara ekonomi terdampak pandemi Covid-19.
Penegasan itu disampaikan langsung oleh Agustiar Sabran dalam pertemuan dengan sejumlah organisasi wartawan di Kalteng, yang terdiri dari PWI, IJTI, AJOI, PWRI, dan IMO, di Rumah Aspirasi, Jln Imam Bonjol Palangka Raya, Jumat (22/5/2020) sore.
“Program 100 ribu paket sembako ini, sebenarnya sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kami kepada masyarakat Kalteng. Tidak ada sedikitpun karena ingin dipuji (riya), maupun pencitraan. Tapi murni keikhlasan untuk membantu masyarakat. Apa yang kami lakukan ini, tidak hanya sekarang, tapi sudah puluhan tahun,” jelas Agustiar.
Publikasi kegiatan pembagian sembako tersebut, ungkapnya, memang sengaja dilakukan. Tujuan utamanya bukan untuk pamer kelebihan yang dimiliki, tetapi karena ingin mengetuk hati nurani orang-orang yang mampu dan memiliki kekayaan, agar mau berbagi ketika masyarakat memerlukan bantuan.
“Saya juga mengimbau kepada teman-teman yang menjadi Anggota DPR RI, karena yang dari dapil Kalteng ini ada enam orang, mari kita berbagi kepada masyarakat Kalteng. Saat seperti ini, adalah momen yang tepat untuk kita berbuat kepada masyarakat Kalteng. Karena pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan dampaknya secara ekonomi oleh masyarakat dunia termasuk di Kalteng. Dan masyarakat yang paling merasakan dampaknya adalah yang tinggal di perdesaan,” kata Agustiar.
Yang pasti, tegasnya, program ini sebagai bentuk tanggung jawab dan pengabdian, serta perhatian kami kepada masyarakat Kalteng. “Karena kami bisa seperti ini adalah berkat masyarakat Kalteng, bukan dari warisan,” ucapnya.
Agustiar juga mengajak semua Anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Bupati dan Wali Kota se-Kalteng untuk bersama-sama membantu masyarakat. Janganlah hanya berteori dan mengandalkan APBD saja, gunakan uang gajih dan penghasilan lainnya untuk membantu masyarakat Kalteng yang sekarang ini dalam kondisi sulit akibat pandemi Covid-19.
“Ayo, mari kita bersama-sama, atau bergerak sendiri-sendiri untuk membantu masyarakat. Jangan banyak retorika, kasihan masyarakat, mereka tidak bisa terus menunggu. Mari kita berbuat nyata,” tegas Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini.
Diungkapkan, bantuan disalurkan melalui Relawan Muda Sugianto Sabran dan Relawan Milenial Agustiar Sabran ini, tidak memandang suku, agama, ras atau dari parpol manapun. Yang penting, orang yang diberikan bantuan adalah orang yang benar-benar berhak menerima.(red)