SAMPIT – Anggota komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Megawati, mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim dan Pemeritah Provinsi Kalteng supaya melakukan rehabilitasi hutan yang masih tersisa bekas terbakarnya. Hal ini untuk mengembalikan keseimbangan alam, karena saat ini banyak desa di Kalteng yang selalu dilanda banjir ketika musim hujan.
“itu program KLHK merehabilitasi hutan. Contohnya di Solo (Jawa Tengah), sudah berjalan program itu. Semestinya pemeritah kabupaten dan juga provinsi, bisa mengusulkan hal ini ke pusat, supaya hutan-hutan yang masih tersisa di daerah kita, bisa direhabilitasi,” kata Megawati di Sampit, Kamis (22/10/2020).
Dalam hal ini, lanjut Megawati, bukan hanya pemeritah saja yang harus mengembalikan ekosistem lingkungan yang berkaitan dengan hutan, tapi juga pihak perkebunan kelapa sawit wajib hukumnya ikut memberikan andil. Di antaranya dengan memiliki lahan konservasi di setiap lahan perkebunannya, supaya keseimbangan alam bisa dilakukan dengan sendirinya. “Jangan sampai ada perusahan kelapa sawit tidak memiliki lahan konservasi. Karena itu sudah ada aturannya pada saat pengurusan berizinan yang wajib dipenuhi,” kata Megawati.
Politisi PAN ini menegaskan, kerusakan ekosistem lingkungan, berawal dari kerusakan hutan. Selain karena banyak pembukaan kebun sawit, juga lantaran terjadinya kebakaran.
“Itu ibaratkan mata rantai. Jika hutannya rusak, maka tidak ada tempat satwa liar berlindung dan bertahan hidup. Oleh sebab itu, saya berharap Pemkab Kotim maupun Provinsi Kalteng, bisa melihat itu semua,” pungkas Megawati.(red)
Komentar