PALANGKA RAYA – Adanya pemberitaan sebuah media lokal bahwa warga sekitar Jalan Jati, Komplek Perumahan Duta II Palangka Raya tidak pernah menolak istri almarhum SP, untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya sendiri, dibantah oleh keluarga dekat yang bersangkutan.
Menurut dia yang tidak ingin disebutkan namanya, Ketua RT dan warga setempat mau ‘cuci tangan’ setelah pemberitaan tersebut jadi viral media sosial (medsos).
“Fakta bahwa Ketua RT mengatasnamakan warga Duta II menolak yang bersangkutan untuk melakukan isolasi mandiri diri di rumahnya sendiri di Kompleks Duta II Jalan Jati. Mohon jangan dikaburkan. Jangan mengaburkan fakta yang sebenarnya,” ucapnya kepada inikalteng.com di Palangka Raya, Minggu (4/7/2020).
Karena bukti penolakan itu ada, di antaranya sebuah spanduk berisi penolakan warga setempat yang dipasang di pagar rumah. Spanduk itu mendadak dilepas ketika muncul beritanya di medsos. Sehingga, ketika petugas gugus tugas kelurahan tiba di lokasi, spanduk itu sudah tidak terlihat lagi.
Bahkan, ungkapnya, sebelumnya
Ketua RT setempat menelepon istri almarhum, dan atas nama warga, menyampaikan keberatannya atas keinginan yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri meskipun di rumahnya sendiri. Dia lalu mendesak istri almarhum agar segera pergi dari Kompleks Perumahan Duta II Palangka Raya.
“Istri almarhum sebelumnya menyampaikan kepada saya mengenai persoalan penolakan Ketua RT tersebut. Lalu saya menyarankan agar beliau pindah ke rumah kami di Jalan RTA Milono, yang kebetulan kosong. Tapi akhirnya istri almarhum memutuskan untuk mengisolasi diri di Asrama Bandiklat Provinsi Kalteng,” paparnya.(red)