PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI Hartono, menemui Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo. Dalam pertemuan itu, disampaikan peran BRGM RI dalam pencegahan kebakaran hutan di lahan gambut.
Bertempat di Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (3/11/2021), Kepala BRGM RI Hartono, menyebutkan, BRGM membangun infrastruktur pembasahan gambut untuk memperlambat laju pengeringan, sehingga bila cuaca tidak mendukung, air yang tersimpan masih cukup. BRGM juga melatih masyarakat untuk tidak membakar, dengan memberikan alternatif sumber kehidupan (program R3) dan alternatif teknik budidaya (pengelolaan lahan tanpa bakar), yakni Pendekatan Restorasi Gambut (3R) meliputi rewetting/pembasahan gambut (R1), revegetasi/penanaman kembali (R2), dan revitalisasi mata pencaharian masyarakat (R3).
“Bagaimana cara memanfaatkan gambut secara bijak dan berkelanjutan. Pertama, menetapkan dan memfungsikan Fungsi Ekosistem Gambut dalam setiap KHG. Kedua, ketiga, menerapkan prinsip berbagi air. Keempat, memastikan muka air tanah tidak kurang dari batas minimal yang dipersyaratkan. Kelima, melakukan analisis in-out dengan melihat kanal yang dibangun, serta analisis laju pengeringan dengan mempertimbangkan evapotranspirasi. Keenam, menghindari penggunaan api sebagai metoda pembersihan lahan, dan terakhir memilih komoditas yang sesuai dengan karakteristik lahan gambut,” terangnya.
Tidak itu saja, BRGM bekerja secara khusus, sistematis, terarah, terpadu, dan menyeluruh untuk mempercepat pemulihan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut yang rusak pada areal restorasi gambut di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Provinsi Papua.
Bahkan, BRGM juga melakukan percepatan pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Provinsi Papua Barat.
Sebagaimana diketahui, Indonesia sebagai pemilik 20 persen mangrove dunia, mendapat tantangan dengan kondisi mangrove yang kritis sebesar kurang lebih 19 persen. (MMC Kalteng/red2)