Ketahanan Pangan Kotim Perlu Terus Ditingkatkan

SAMPIT – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Mariani, menilai ketahanan pangan daerah masih harus ditingkatkan lagi, khususnya untuk komoditas padi. Bukan hanya secara kuantitas, hasil pertanian pun perlu ditingkatkan kualitasnya.

“Saya harap pemerintah daerah dari tahun ke tahun harus bisa meningkatkan ketahanan pangan di Kotim. Mengingat beberapa waktu lalu Kotim pernah mendapat kucuran dana yang cukup besar untuk cetak sawah. Itu harus dikembangkan lagi, jangan sampai anggaran tersebut terkesan sia-sia saja tanpa hasil nyata,” ujar Mariani di Sampit, Selasa (29/12/2020).

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Buka Ruang Dialog Bagi Semua Elemen Masyarakat

Diingatkan pula, bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini, kita wajib menjaga ketahanan pangan di daerah untuk kebutuhan daerah sendiri. Dalam hal ini, Pemkab Kotim harus terus melakukan inovasi, agar dapat meningkatkan indeks penanaman (IP). Di samping itu, harus diterapkan sistem pertanian berkelanjutan agar kebutuhan dalam daerah dapat tetap terpenuhi.

Baca Juga :  Dewan Dukung Pemkab Kotim Usulkan Anggaran ke Pusat

Saat ini, masyarakat Kotim dinilai sudah tidak bisa lagi berladang  berpindah-pindah dengan cara tradisional, lantaran bertentangan dengan hukum. Akibatnya, segala kebutuhan pokok harus didapatkan dengan rupiah semua.

“Kalau dulu bisa berladang, maka beras tidak beli. Tapi sekarang kondisinya berbeda. Masyarakat tidak bisa lagi berladang, harus beli beras. Selain itu juga, lahan di Kotim sudah hampir habis karena diisi oleh kebun sawit. Solusinya ialah ketahanan pangan kita perlu diperkuat dan dikembangkan lagi,” jelas Mariani.

Baca Juga :  Pemkab Diminta Serius Hentikan Penyebaran Covid di Kotim

Menurut dia, jika ketahanan pangan cukup untuk kebutuhan warga Kotim, maka tidak perlu lagi membeli beras dari luar daerah. Sementara harga beras di dalam daerah sendiri akan lebih terjangkau.

“Pemkab Kotim perlu intens turun ke lapangan untuk membina petani, terutama petani padi yang beberapa waktu lalu sawahnya sudah dicetak. Sehungga ke depannya produksi pangan di Kotim kian meningkat,” tandas Mariani. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA