Eksploitasi Alam Harus Dikendalikan
BARABAI, HST – Ketua Umum Kerukunan Bubuhan Banjar Provinsi Kalimantan Tengah (KBB Kalteng), H Chairuddin Halim, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir yang terjadi merata di hampir semua wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Setelah kita melihat ke beberapa desa yang tertimpa, menunjukkan betapa dahsyatnya peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu, tepatnya 14 Januari 2021. Jadi, ini merupakan bencana alam yang menjadi musibah bagi masyarakat di Kalimantan Selatan,” ungkap Chairuddin yang ditemui inikalteng.com usai mengunjungi langsung desa-desa di Kecamatan Batu Benawa dan Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalsel, Minggu (31/1/2021).
“Kita berharap mudah-mudahan masyarakat yang ditimpa bencana ini, untuk sabar dan tawakkal, bisa bangkit kembali, dan pihak-pihak yang membantu bisa mengembalikan keadaan masyarakat seperti semula. Mungkin membantu pembangunan atau perbaikan rumah, membantu sandang pangan mereka dan lainnya,” lanjutnya.
Dikatakan pula, adalah wajar bagi masyarakat yang tertimpa bencana secara mendadak dan spontan ini, terjadi syok. Maka, mereka memerlukan pendekatan emosional yang bisa menurunkan rasa khawatirnya. Mungkin pihak-pihak tertentu bisa mengupayakan bantuan yang bisa menyenangkan hati warga. “Memang salah satunya adalah bantuan sembako dan keperluan lain sebagainya. Tapi yang juga tidak kalah pentingnya adalah memberikan ketenangan kepada warga, agar mereka bisa merasa dalam posisi kembali normal,” harap Chairuddin.
Ke depan, dia mengharapkan kepada Pemkab HST membantu memulihkan keadaan dan perekonomian warga, serta mengupayakan agar kehidupan warga pulih seperti sediakala. Tentu kita berharap agar bencana ini tidak terulang lagi, dan harus ada solusi yang tepat dari pemerintah.
Di sisi lain diungkapkan, bahwa menurut pengamatan pihaknya dan juga menurut para ahli, ada kerusakan alam akibat eksploitasi tambang batubara yang tidak terkendali di wilayah Provinsi Kalsel.
“Di sinilah perlunya peran pemerintah untuk mengendalikan, bahkan kalau bisa pemerintah mengeluarkan moratorium untuk menghentikan aktivitas penambangan di Kalsel. Ini untuk kepentingan kelangsungan hidup masyarakat di masa yang akan datang, dan itu masih panjang lagi. Jadi perlu ada upaya-upaya untuk mengamankan alam ini, agar kembali bagus dan bersahabat dengan masyarakat,” terang Chairuddin Halim. (red)