oleh

Lahan Gambut Kalteng Perlu Penelitian Secara Mendalam

PALANGKA RAYA – Para dosen pada Universitas Palangka Raya (UPR) diajak untuk memiliki kualifikasi dan kemampuan penelitian. Mengingat, di lingkup UPR sesuai karakteristik daerah khususnya, banyak sekali lahan gambut, dan ini perlu dilakukan penelitian lebih dalam. Guna mengungkap lebih banyak lagi mengenai apa saja yang terkandung di dalam gambut.

Provinsi Kalteng sangat luas, dan UPR sendiri merupakan pusat kajian gambut.

Hal ini diungkapkan Wakil Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Bidang Umum dan Keuangan, Dr H Suriansyah Murhaini SH MH dalam sambutannya saat membuka Sosialisasi Program Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) di Aula Rahan Rektorat UPR, Senin (2/12/2019).

Baca Juga :  ASN Kalteng Harus Mampu Kembangkan Kompetensinya

“Kegiatan ini sangat positif bagi peneliti muda, meski bukan lulusan Hokaido Jepang,” papar Suriansyah.

Dia mengharapkan, melalui ini juga kian banyak menciptakan doktor-doktor untuk UPR mengembangkan lembaga ini ke depannya.

Ditambahkan Suriansyah, JSPS merupakan program penelitian bersama antara Univesitas Hokaido Jepang dengan Lembaga Perguruan Tinggi dan Peneliti Indonesia di berbagai bidang, khususnya ilmu dan pengetahuan.

Baca Juga :  TP-PKK Katingan Hilir Gelar Lomba Memasak Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman

Di tempat sama, Erwan Kadena dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memegang program itu memaparkan, riset JSPS terkait penelitian kerja sama dengan Jepang. Tujuan sosialisasi ini, untuk perkenalkan program dikti kepada calon peneliti yang berminat.

Untuk itu, ia ajak peneliti yang ada di UPR ikut berperan dalam program tersebut, agar bermanfaat bagi perkembangan UPR.

Baca Juga :  Diduga Lakukan Penipuan, Oknum Tenaga Honorer DPRD Palangka Raya Dilaporkan ke Polisi

“Ini sesuatu hal yang wajar dan lumrah agar bisa dilaksanakan. Sehingga banyak diketahui orang, dan banyak peminat untuk mengikutinya,” kata Erwan Kadena.

Diakuinya, pada awalnya program itu banyak di Jawa. Tetapi perkembangannya kemudian kian meluas. “Sangat sulit mendapat peluang riset ini. Tapi sekali dapat, maka kian banyak peluang lainnya, dan banyak dapat fasilitas,” ungkapnya.(red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA