KASONGAN, inikalteng.com – Kalangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan menyoroti kondisi sektor kesehatan dan pendidikan di Desa Tumbang Tungku, Kecamatan Pulau Malan.
“Desa Tumbang Tungku tidak ada Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), yang ada hanya Polindes. Hal ini saat kita melakukan kegiatan reses beberapa waktu lalu,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Katingan, H Hanafi, Jumat (3/3/2023).
Legislator asal daerah pemilihan I ini menyebut, bahkan saat reses di desa setempat dirinya mendapati informasi dari warga bahwa bidan dan tenaga kesehatan yang ada jarang berada di desa tersebut.
Bahkan, saking seringnya tidak berada di tempat, ada satu kasus ibu melahirkan di kelotok untuk dibawa ke Pustu desa terdekat. “Ini lantaran saat ingin melahirkan, namun bidan yang ditugaskan di desa tersebut tidak berada di tempat,” jelas legislator Partai Persatuaan Pembangunan (PPP) ini.
Terkait dengan dunia pendidikan, menurutnya, juga harus menjadi perhatian serius oleh Dinas Pendidikan (Disdik) setempat. Pasalnya, kekurangan guru di Desa Tumbang Tungku ini masih saja terjadi. Bayangkan saja, guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Tumbang Tungku itu selama bertahun-tahun hanya satu orang saja.
“Itu pun hanya kepala sekolahnya saja. Sedangkan yang lainnya berstatus guru bantu yang digajih dari dana BOS sebesar Rp300 ribu per bulan, yang lebih bikin prihatinnya lagi kepala sekolah yang ada tidak beberapa lama lagi akan purna tugas atau pensiun. Jika tidak dipersiapkan mulai sekarang calon penggantinya, bagaimana nasib ratusan siswa di Desa tersebut.
Penulis : Fran
Editor : Dodie