Mahalnya Biaya Pendidikan di Tengah Pandemi Sangat Memberatkan Warga

LSR LPMT Kalteng Minta Pemerintah Meniadakan Biaya Sekolah

PALANGKA RAYA – Tahun Ajaran (TA) baru 2020/2021 di tengah Pandemi Covid-19, menjadi salah satu beban orang tua dan masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah. Beban itu lantaran adanya biaya penerimaan murid baru yang ditetapkan pihak sekolah.

Menurut Ketua Umum Ormas LSR LPMT Kalteng, Agatisansyah, sudah hampir satu minggu ini pihaknya banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait mahalnya biaya pendidikan di Palangka Raya.

“Ini memang cukup memprihatinkan, terutama bagi masyarakat kalangan bawah. Mereka kebingungan membayar biaya masuk sekolah yang mencapai jutaan rupiah,” ujar Gatis, sapaan akrab Agatisansyah kepada inikalteng.com, Rabu (17/6/2020).

Baca Juga :  Pemkab Mura akan Berlakukan Karantina Terpusat

Belakangan ini, ungkapnya, banyak warga yang mengadukan hal itu ke LSR LPMT. Mereka rata-rata minta solusi agar bisa menyekolahkan anaknya di tengah kondisi serba sulit saat ini.

“Jangankan untuk anaknya sekolah, untuk biaya hidup sehari-hari saja mereka bingung. Karena mereka juga kehilangan mata pencahariannya akubat terdampak Covid-19,” ungkap mantan wartawan ini.

Baca Juga :  Mahasiswa IAIN Palangka Raya Minta UKT Dibijaksanai

Karena itu, Garis meminta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalteng segera turun tangan memberikan solusinya kepada masyarakat.

“Saya akan bermohon kepada Pemerintah melalui instansi terkait, agar meniadakan biaya masuk sekolah. Mungkin nanti bisa saja pemerintah mengalokasi dana khusus untuk membantu masyarakat yang ingin putra putrinya tetap bisa sekolah. Sehingga menjadi generasi penerus yang memiliki pendidikan dan juga cerdas,” jelas Gatis.

Baca Juga :  Polsek Teweh Tengah Lakukan Patroli

Sementara itu, Nanang, salah seorang warga yang baru saja mengadukan masalahnya ke LSR LPMT, berharap Pemerintah membantu dirinya dan warga yang tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

“Ini sangat penting untuk kelanjutan pendidikan anak-anak kita di Kalteng, biaya daftar ulang sangat memberatkan kami di saat pandemi virus corona ini,” ucap Nanang.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA