KUALA KAPUAS, inikalteng.com – Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat mengungkapkan rasa bangganya kepada ribuan guru honor atas dedikasinya, sehingga tidak ada lagi sekolah di Kabupaten Kapuas kekurangan guru.
Hal itu disampaikan Ben Brahim dalam sambutannya pada acara Halal Bihalal Gabungan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PGMI), Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) dan Badan Khusus Perempuan (BKP) PGRI Kabupaten Kapuas yang digelar secara virtual, Sabtu (22/5/2021).
Bupati Kapuas juga meminta untuk memaknai halal bihalal sebagai media silaturahim dan saling memaafkan guna memperkuat tali persaudaraan, persatuan dan kebersamaan.
“Keberagaman merupakan simpul penguat persaudaraan dalam masyarakat Kabupaten Kapuas. Hal ini telah menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari. Kabupaten Kapuas telah tiga kali mendapat penghargaan Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia dari Kemenkum dan HAM, dan dua kali dari Bapak Presiden. Mari terus kita jaga dan pelihara agar Kabupaten Kapuas dan Kalimantan Tengah semakin maju dan sejahtera,” pintanya.
Kesempatan itu dimanfaatkan pula oleh orang nomor satu di Kapuas didampingi Bunda PAUD Ary Egahni Ben Bahat, untuk menyapa insan pendidik dan cendekia seraya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin, serta mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 5M agar terhindar dari Covid-19.
Diingatkan pula tentang makna memperingati Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) dan Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei). Dua tanggal bersejarah itu, agar terus diingat untuk melakukan perubahan sekecil apapun.
“Mari berkarya dan berinovasi menemukan hal-hal baru, terutama dalam dunia pendidikan. Program Pendidikan Hebat Kapuas Cerdas adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 memerlukan media dan model pembelajaran yang berbeda dibandingkan di saat normal. Aktivitas belajar hendaknya menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak kita,” tuturnya.
Hari Kebangkitan Nasional, menurut Ben, adalah momentum paling tepat untuk bangkit dan bergerak bersama-sama. “Lupakan segala perbedaan agar lebih fokus dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Era digitalisasi dimaknai sebagai transformasi pengelolaan pendidikan yang lebih maju dan modern,” kata Ben Brahim.
Sebelumnya, Kadisdik Kapuas H Suwarno Muriyat, menyatakan bahwa halal bihalal ini dilaksanakan secara gabungan sebagai wujud rasa kebersamaan. Dilaporkan pula tentang pelaksanaan Ujian SD serentak secara daring dan luring yang nantinya akan berlanjut untuk jenjang lainnya. Demikian pula Program Guru Penggerak, Program Sekolah Penggerak dan Program Organisasi Penggerak sedang berproses sebagai katalisator perubahan pengelolaan pendidikan yang lebih maju.
“Atas dukungan dari Bapak Bupati Kapuas sehingga sejumlah sekolah dan guru yang berada di bawah pembinaan Dinas Pendidikan Kapuas telah ditetapkan menjadi penerima berbagai program. Langkah ini merupakan upaya dari Kemendikbud dan Ristek dalam mempercepat tercapainya visi, misi dan tujuan pendidikan nasional,” ucap Suwarno.
Halal bihalal yang mengusung tema “Dalam Keberagaman Bangkit dan Bergerak Menuju Transformasi Pendidikan” ini, berlangsung hingga siang hari, dengan menampilkan Trainer Pendidikan Nasional Imam Maliki Ralibi, yang mengupas tuntas tentang pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. (sri/red)
Komentar