PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Manajer Kalteng Putra, Sigit Wido membantah kalau kabar menunggaknya gaji pemain selama dua bulan itu tidak benar dan kondisi finansial dari klub tersebut baik-baik saja.
Dia menyebutkan, sebenarnya gaji kepada pemain bukan menunggak melainkan ada keterlambatan. Bahkan keterlambatan itu hanya 15 hari, bukan dua bulan.
“Kita tetap bertanggungjawab terhadap isi kontrak dan pembayaran gaji mereka tetap akan dilakukan sesuai kontrak,” ungkapnya, Rabu (24/1/2024).
Sigit menjelaskan, keterlambatan pembayaran gaji para pemain, merupakan hukuman dari CEO Kalteng Putra, Agustiar Sabran karena menilai para pemain tidak bermain dengan sepenuh hati.
Dirinya bahkan menyayangkan tindakan para pemain dianggap tidak sesuai. Salah satunya menuntut bonus tinggi, padahal Kalteng Putra sudah memberikan gaji yang cukup besar.
“Gaji para pemain Kalteng Putra paling besar jika dibandingkan klub-klub lain yang ada di Liga dua,” ucapnya.
Sigit juga merasa kecewa terhadap pemain Kalteng Putra yang mengancam mogok untuk bertanding. Sebab hal itu menyalahi aturan yang tertuang di dalam kontrak.
“Dalam kontrak sudah disepakati apa saja aturan yang harus dilaksanakan. Kalau ada yang menyalahi tentunya ada punishment kepada manajemen atau pemain,” jelasnya.
Terkait kekecewaan dari CEO Kalteng Putra, Agustiar Sabran sebab musim ini para pemain belum bisa memenuhi target yang diinginkan padahal manajemen sudah profesional dalam mempersiapkan tim.
“Wajar kalau CEO kecewa dan ingin para pemain berlaku profesional. Karena hak dan kewajiban semua sudah diatur di kontrak. Maka tugas pemain harus bermain sebaik mungkin,” tutupnya.
Penulis : Nopri
Editor : Zainal
Komentar