INIKALTENG.COM, Tamiang Layang – Sejak dimulainya penutupan jalan hauling eks-PT Pertamina, ketegangan demi ketegangan terjadi.
Penutupan jalan yang sifatnya hanya sementara itu mengundang reaksi para warga pemilik atau pengemudi truk yang mengangkut hasil tambang dan hasil kebun sawit.
Adalah salah seorang dari management PT Patra Jasa yang merasa diancam mau dibunuh oleh seseorang tak dikenal. Dialah Muhammad Hartiono. Ia melapor ke Polres Barito Timur di Jalan A Yani, Km 06 Tamiang Layang, Barito Timur, Kalimantan Tengah.
Ia melapor dan diterima oleh Kanit III SPKT Aipda Muis Purnadi pada Rabu (25/9/2019) siang.
Kepada polisi, Hartiono menerangkan, pada saat dia bekerja bersama stafnya di jalan hauling Eks Pertamina pada Selasa (24/9/2019) ia didatangi seseorang. Saat itu pihaknya sedang bertugas melakukan penutupan atas jalan tersebut. Jalan itu ditutup sementara karena sedang ada perbaikan dari PT Pertamina.
“Saat itu terjadi mediasi antara para pengguna jalan dengan pihak PT Pertamina. Pengguna jalan yang sudah terlanjur masuk diperbolehkan keluar. Sementara yang baru mau lewat, tidak boleh masuk,” kata pria kelahiran Bundar 17 Januari 1971 itu sebagaimana tertuang dalam laporan polisi.
Selanjutnya, demikian Hartiono melanjutkan laporannya, akibat dari penutupan jalan itu, massa yang umumnya pekerja/pengendara truk pengangkut material seperti batu bara dan sawit itu, berkumpul. “Datanglah seseorang pengendara lalu parkir di tengah jalan. Ia mengangkat plang jalan sambil membawa sebilah samurai,” lanjut Hartiono.
Seseorang yang tak diketahui namanya itu mengancam dengan kata-kata, “ Siapa saja yang menghalangi lewat jalan ini akan saya habisi!”
Karena ucapan itu, Hartiono merasa terancam jiwanya. Dan karena itu, esok harinya ia melapor ke Polres Barito Timur. (Red)
Komentar