oleh

Membangun Kampung Reforma Agraria Butuh Kerja Kolaboratif

KUALA KURUN, inikalteng.com – Salah satu keberhasilan dari pelaksanaan reforma agraria adalah terwujudnya sebuah kampung tematik yang di dalamnya berlangsung kegiatan penataan aset. Dengan tujuan menertibkan administrasi hukum pertanahan dan penggunaannya di lingkungan hidup.

“Saya ingin kampung Reforma Agraria ini akan terwujud jika seluruh stakeholder dapat membangun semangat kerja yang kolaboratif,” ujar Sekda Gumas Yansiterson saat diwawancarai usai rapat pendahuluan tim pelaksana harian Gugus Tugas Reforma Agraria di lantai I kantor Bupati setempat, Jumat (22/7/2022).

Baca Juga :  Wabup Kapuas Lepas Kontingen Kwarcab Gerakan Pramuka Ikuti Jamnas

Untuk itu, Yansiterson meminta semua Perangkat Daerah Gumas dapat membangun kerja sama yang baik dengan Kantor Pertanahan setempat sebagai leading sector reforma agraria. Perangkat Daerah juga dapat berkontribusi mewujudkan kampung tematik reforma agraria.

“Ada dua kawasan yang bisa dijadikan percontohan untuk kampung Reforma Agraria. Di kawasan itu, nantinya akan bikin kegiatan terpadu dengan melibatkan seluruh Perangkat Daerah. Jadikan sebagai pilot dulu, kemudian nantinya direplikasi ke kawasan lainnya untuk mendapatkan program ini,” kata Sekda Gumas.

Baca Juga :  Ketua DWP Kapuas Hadiri Penyerahan SKTB dan Raport TK Beringin

Yansiterson berharap Perangkat Daerah harus bisa menangkap peluang ini, harus ada added value atau peningkatan nilai tambah terhadap pelaksanaan reforma agraria di Gumas, sehingga akan lahir inovasi kewirausahaan dalam memanfaatkan lahan redistribusi tadi.

“Banyak sekali yang bisa kita lakukan, termasuk di sektor peternakan, pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Meski tidak besar, sesuatu itu tak harus langsung besar, tapi disesuaikan dengan kebutuhan yang ada,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkab Gumas Beri Penghormatan Terakhir pada Alm Apriyadi Yusli

Sementara Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Gumas Ferdinan Adinoto menginginkan GTRA nanti akan adanya keterlibatan semua stakeholder dalam upaya mewujudkan keberhasilan pelaksanaan reforma agraria di Gumas.

“Kita butuh keterlibatan semua pihak dalam pelaksanaan reforma agraria, utamanya legalisasi aset. Salah satunya adalah dengan adanya kampung Reforma Agraria dengan indikator skala ekonomi, dan inovasi kewirausahaan,” harap Ferdinan. (hy/red4)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA