Oleh: Utari Yolla Sundari, S.TP., M.Si *)
INDONESIA memiliki keanekaragaman hayati, memiliki potensi sebagai negara berkekuatan besar sebagai penghasil sumber energi. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi kekuatan negara.
Indonesia memiliki 34 Provinsi yang bahkan setiap daerahnya memiliki hayati khas yang begitu potensial untuk terus dikembangkan menjadi bahan dan produk olahan pangan. Oleh sebab itu, jangan sampai terjadi kelangkaan bahan pangan yang menyebabkan kita harus impor dari sumber asing. Indikator kesejahteraan negara dapat dilihat dari tercukupinya kebutuhan dan ketahanan pangan bagi seluruh rakyatnya.
Dengan meyakini bahwa setiap masyarakat berkewajiban harus memiliki wawasan kebangsaan sebagai bentuk cinta tanah air dan upaya bela negara, maka diperlukan sikap nyata dalam memenuhinya. Bela negara tidak hanya dimaknai dengan ikut serta dalam kegiatan militer. Namun menerapkan ilmu sesuai profesi bidang dapat menjadi optimisme terwujudnya sikap bela negara.
Sebagai seorang yang berkecimpung di bidang pertanian, penciptaan inovasi dalam bidang pangan melalui pengolahan sumber pangan lokal dapat menjadi dedikasi nyata dalam upaya bela negara. Untuk dapat melakukan inovasi tersebut tentulah kita harus mengenal apa saja jenis pangan lokal. Mulai yang menjadi andalan utama daerah hingga bahan hayati yang belum diolah dan dimanfaatkan secara optimal.
Kalimantan Tengah sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia tentulah memiliki kekayaan akan keragaman bahan pangan baik yang sudah secara khusus menjadi olahan utama bagi masyarakat asli. Namun belum dimanfaatkan secara masif oleh industri maupun UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Pada tahun 2020 telah dilakukan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal oleh Pemerintah. Tujuan gerakan tersebut ialah antisipasi krisis pangan global, ancaman kekeringan dan penyediaan pangan alternatif sumber karbohidrat lokal non beras.
Kalimantan Tengah memiliki banyak sekali tanaman sumber karbohidrat, jenis sayuran, buah-buahan, tanaman dan bahan jenis bahan hasil alam lainnya. Ada hasil bahan alam yang bahkan tak biasa diolah sebagai bahan makanan akan tetapi disulap menjadi makanan lezat oleh masyarakat asli Kalimantan Tengah, yaitu Rotan. Bukan sembarang rotan, melainkan dipilih yakni harus yang masih tunas dan muda. Jarang yang tahu bahwa rotan juga dapat digunakan sebagai pengobatan. Pengembangan inovasi rotan sebagai bahan makanan dapat dilakukan dengan mengetahui manfaat dan karakteristik cara pengolahannya.
Selain keunikan pengolahan rotan, ada lagi salah satu tanaman khas yang hanya dapat dijumpai di Kalimantan Tengah yaitu Kalakai. Tanaman lokal dengan sejuta khasiat ini dapat diolah menjadi keripik dan hidangan sayur. Kalakai kaya akan kandungan gizi seperti zat besi, vitamin C dan beta karoten. Bahkan kalakai juga dipercaya dapat sebagai tanaman obat. Melihat potensi yang terdapat pada kalakai sehingga pengolahan lanjutan menjadi aneka produk pangan yang memiliki nilai perlu dilakukan pengembangan.
Seiring dengan efektifnya gerakan diversifikasi pangan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan UMKM yang bergerak di bidang pangan sebagai penyedia ataupun pengolah pangan lokal. Bahkan gerakan diversifikasi akan mewujudkan cita-cita ketahanan pangan di Kalimantan Tengah dan tentunya Indonesia. (*/red1)
*) Penulis adalah Dosen Teknologi Industri Pertanian, Universitas Palangka Raya
Komentar